Banner 468 x 60px

 

Thursday, July 11, 2019

Penyakit kanker mata

0 comments
* Kanker Mata *

Kanker mata merupakan perkembangan dari kanker di mata, yang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang luas. Kanker di mata dapat merupakan kanker primer, yang berarti kanker tersebut berasal dari mata itu sendiri, atau bisa merupakan penyebaran kanker, yang berarti kanker tersebut berkembang dari kanker yang terbentuk di organ lain yang disebut kanker mata sekunder. Kanker mata metastasis biasanya berkembang sebagai hasil dari sel-sel kanker paru dan kanker payudara yang menyebar ke mata. 

Bagaimanapun, kemungkinan juga didapatkan pada orang yang menderita kanker sumsum tulang belakang, darah, prostat, kulit, tiroid, ginjal, dan kanker usus besar (kolon) untuk berkembang menjadi kanker mata metastasis.
Tumor kelopak mata yang paling umum dikenal sebagai karsinoma sel basal. Dimana tumor jenis ini tumbuh di area sekitar mata tapi tidak terlalu dikenal untuk menyebar di bagian lain dari tubuh. Tipe kanker di kelopak mata yang umum termasuk diantaranya adalah melanoma maligna, karsinoma sebasea, dan karsinoma skuamosa.

A. Jenis Kanker Mata


Kanker mata terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan jenis jaringan asalnya, yaitu :

1. Melanoma intraokular
Termasuk kanker jenis melanoma yang terjadi pada jaringan bola mata. Kanker mata jenis ini adalah yang paling umum terjadi.

2. Limfoma intraokular
Kanker ini terjadi pada sel-sel di kelenjar getah bening yang terdapat di dalam mata. Limfoma intraocular yang sering muncul termasuk golongan limfoma non-Hodgkin. Umumnya, penderita limfoma intraocular memiliki permasalahan dengan sistem imun, salah satu contohnya pada penderita AIDS.

3. Retinoblastoma
Kanker mata yang spesifik menyerang anak-anak. Retinoblastoma muncul akibat terjadinya mutasi gen pada retina hingga menyebabkan sel-sel retina membelah dengan cepat dan menyebar ke jaringan mata sampai bagian tubuh lainnya. Jika Retinoblastoma terjadi pada kedua mata, penyakit ini dapat dideteksi sebelum usia 1 tahun. Apabila terdeteksi sejak dini, Retinoblastoma dapat diobati, dan kemungkinan untuk sembuh cukup tinggi.

B. Stadium Kanker Mata


Stadium kanker mata dapat ditentukan melalui sistem bertingkat untuk mengetahui bagaimana tingkat keganasan kanker yang menyerang tubuh Anda. Berikut stadium pada kanker mata :

* Stadium 1

Tumor masih berada dalam kedalaman kurang dari 3 milimeter (mm) hingga kurang dari 6 milimeter (mm) dengan lebar tidak lebih dari 9 milimeter (mm) atau 12 milimeter (mm). Pertumbuhan tumor belum mencapai badan siliaris atau bagian luar mata. Penyebaran kanker belum mencapai kelenjar getah bening disekitarnya maupun organ jauh lainnya.

* Stadium 2

Kondisi tumor masih berada dalam kedalaman kurang dari 3 milimeter (mm) hingga kurang dari 15 milimeter (mm) dengan lebar tidak lebih dari 15 milimeter (mm) atau 18 milimeter (mm). Pertumbuhan tumor telah mencapai badan siliaris. Pada kondisi lain pertumbuhan tumor tidak terjadi di badan siliaris dan bisa jadi berada di bagian luar bola mata dengan ukuran sekitar 5 milimeter (mm). Adapula yang pertumbuhan tumornya tak hanya berada di dalam badan siliaris, melainkan juga berada diluar bola mata dengan ukuran sekitar 5 milimeter (mm). Penyebaran kanker belum mencapai kelenjar getah bening disekitarnya maupun organ jauh lainnya.

* Stadium 3

Pada kondisi ini tumor bisa berukuran apapun. Pertumbuhan kanker bisa jadi telah mengenai badan siliaris, bisa juga tidak mengenainya. Pertumbuhan kanker telah keluar bola mata sebesar 5 milimeter (mm). Penyebaran kanker belum mencapai kelenjar getah bening disekitarnya maupun organ jauh lainnya.

* Stadium 4

Kanker memiliki ukuran yang beragam dengan pertumbuhan yang telah menjangkau beberapa organ terdekat. Penyebaran juga bisa terjadi pada kelenjar getah bening terjauh dan organ tubuh yang jauh lainnya.

C. Gejala Kanker Mata

- Rasa sakit yang tidak biasa di bagian mata sedangkan Anda menyadari tidak ada sesuatu yang masuk di mata.
- Mata lebih sensitif terhadap cahaya yang sebelumnya tidak mengalami hal ini.
- Muncul masalah pada penglihatan, seperti pandangan menjadi kabur atau tiba-tiba kehilangan sebagian kemampuan penglihatan.
- Muncul bintik-bintik atau bercak-bercak saat Anda melihat ke berbagai arah. Kadang juga terlihat seperti kilatan cahaya. Munculnya bintik atau bercak ini cukup mengganggu penglihatan karena setiap Anda melihat seakan ada benda kecil yang mengikuti. Selain itu bisa juga ditandai dengan munculnya bintik gelap di iris atau bagian hitam mata.
- Cara mata melakukan gerakan di dalam kantung mata menjadi berbeda dari biasanya
- Pupil atau bagian berwarna gelap yang berada di tengah-tengah mata tiba-tiba berubah ukuran.
- Bola mata di dalam kantung mata berubah posisi tanpa kamu sadari.
- Mata jadi terlihat seperti melorot ke bawah.

D. Penyebab Kanker Mata


Penyebab kanker mata yang diketahui sejauh ini adalah karena perubahan DNA pada gen yang mengatur pembelahan sel jaringan mata. Perubahan DNA pada gen tersebut menyebabkan gen pengatur pembelahan sel tidak berfungsi, sehingga sel-sel mata membelah diri tanpa terkendali. Akan tetapi, hingga saat ini penyebab mutasi DNA pada gen tersebut masih belum diketahui secara pasti. Orang yang lebih mudah terserang kanker mata bila memiliki hal sebagai berikut :

- Berkulit putih
- Memiliki warna mata lebih cerah, seperti biru atau hijau, dibandingkan orang dengan warna mata gelap
- Memiliki kelainan atau riwayat kelainan tertentu, seperti memiliki banyak tahi lalat (dysplastic nevus syndrome) atau bercak hitam pada mata (nevus of Ota)
- Keluarga dengan riwayat melanoma intraokular
- Terkana paparan cahaya matahari atau lampu ultraviolet
- Pekerjaan yang berhubungan dengan zat kimia berbahaya

E. Faktor resiko yang bisa terkena Kanker Mata
- Usia

Anak yang didiagnosis dengan retinoblastoma berusia kurang dari 3 tahun. Banyak dari retinoblastoma bawaan atau turunan ditemukan pada tahun pertama bayi, sementara retinoblastoma yang tidak diturunkan biasanya terdiagnosis pada usia 1-2 tahun. Retinoblastoma jarang terjadi pada anak-anak yang lebih tua dan pada orang dewasa.

- Keturunan
Anak Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena retinoblastoma jika Anda atau anggota keluarga Anda ada yang memiliki penyakit tersebut.

- Berkulit putih.

- Paparan sinar matahari dan ultraviolet, termasuk seringnya menggunakan lampu ultraviolet (sunbed) untuk menggelapkan kulit (tanning). Namun hal ini belum dapat dibuktikan secara pasti.

- Warna mata. Orang yang memiliki warna mata terang (misanya biru, hijau, atau abu-abu) memiliki risiko kanker mata yang lebih tinggi.

- Kelainan kulit turunan. Kulit yang memiliki kecenderungan membentuk tahi lalat yang abnormal di berbagai area kulit tubuh (dysplastic nevus syndrome), umumnya berisiko berkembang menjadi melanoma di mata dan kulit.

- Nevus of Ota. Nevus of Ota atau oculodermal melanocytosis adalah kondisi dimana orang memiliki bercak kecoklatan pada bagian tengah mata (uvea) atau bagian antara bagian putih bola mata dan saraf mata. Orang yang memiliki Nevus of Ota dapat berisiko mengalami kanker mata melanoma.

- Lingkungan dan pekerjaan
Beberapa pekerjaan dan kondisi lingkungan dapat menjadi faktor resiko kanaker mata seperti nelayan, pekerja yang berhubungan dengan zat kimia, pekerja laundry, petani, tukang las dan koki. Tetapi dalam hal pembuktian masih diperdebatkan, karena belum ada penilitian yang menyatakan hubungan langsung antara jenis-jenis pekerjaan tersebut dengan terjadinya kanker mata.

F. Cara diagnosis Kanker Mata

Cara diagnosis dokter pada penyakit kanker mata, yaitu :

- Rekam medis dan pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan mata
Melakukan pemeriksaan mata di mana pupil akan dilebarkan lalu diteteskan obat mata tetes yang membuat dokter dapat melihat retina melalui lensa mata dan pupil. Terdapat beberapa tipe pemeriksaan mata yang dilakukan dengan pupil yang melebar :

a. Ophthalmoscopy
Pemeriksaan yang memungkinkan dokter mata melihat bagian belakang mata. Bagian mata Anda disebut fundus yang terdiri dari retina, optick disc dan pembuluh darah.

b. Slit-lamp biomicroscopy
Pemeriksaan dokter mata untuk mengetahui lubang/fistula pada kornea mata, kedalaman sudut bilik mata depan, keadaan segmen kornea, defek pada kornea.

c. Fluorescein angiography
Angiografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X (Rontgen) untuk melihat pembuluh darah arteri dan vena, dimana dokter akan menyuntikkan zat pewarna (kontras) ke pembuluh darah. Dengan zat ini, aliran darah bisa terlihat dengan jelas oleh foto Rontgen.


G. Metode pengobatan Kanker Mata

Metode pengobatan kanker mata yang dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Pembedahan.
Dimana dokter akan melakukan mengangkat jaringan melanoma pada mata. Pembedahan yang dilakukan bergantung kepada ukuran dan gejala kanker yang ditimbulkan. Jika kanker berukuran kecil, pembedahan yang dilakukan hanya mengangkat jaringan kanker tersebut dan sedikit jaringan sehat di sekeliling kanker. 

Pembedahan dapat berupa iridektomi atau koroidektomi. Khusus untuk kanker yang berukuran besar, pembedahan yang dilakukan bertujuan untuk mengangkat seluruh bola mata (enukleasi). Pada bagian mata yang bola matanya sudah diangkat dapat ditanam bola mata palsu (prostetik) sebagai pengganti bola mata sebelumnya.

b. Radioterapi
Dokter akan menembakkan sinar radiasi berenergi tinggi ke jaringan kanker. Radioterapi biasanya digunakan untuk kanker mata berukuran sedang. Sumber sinar radiasi dapat berasal dari pelat radiasi yang ditempel di mata (brakiterapi) untuk sementara atau dari mesin yang menembakkan sinar radiasi langsung ke mata (radiasi eksterna).

c. Krioterapi
Merupakan metode pengobatan kanker mata dengan cara membekukan jaringan kanker sehingga rusak dan mati.

d. Terapi laser
Dilakukan dengan menggunakan sinar berfrekuensi khusus. Salah satu contoh dengan termoterapi yang mengobati kanker mata melanoma dengan menggunakan sinar inframerah. Terapi laser dapat dikombinasikan juga dengan pengobatan lain terutama radioterapi.

e. Kemoterapi
Mengobati kanker mata melanoma dilakukan dengan menggunakan obat-obatan guna membunuh sel kanker. Meski demikian, kemoterapi jarang digunakan untuk mengobati kanker mata.

H. Cara mencegah Kanker Mata

- Menggunakan kaca mata hitam 
Menurut The American Cancer Society pemakaian kacamata hitam dapat melindungi mata dari kuatnya sinar UV yang menyengat. Lapisan pelindung pada kacamata hitam dapat menyerap sinar UVA maupun UVB mulai dari 99% hingga 100%, sehingga mampu melindungi mata dengan sangat baik. Kaitan hal ini secara medis memang masih perlu diteliti, setidaknya mata Anda dapat terlindungi.

- Infeksi virus HIV-AIDS 
Menghindari hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda, karena penularan penyakit ini bisa jadi karena hal demikian. Meskipun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan kebenarannya. Tetapi tidak ada salahnya Anda melaksanakan hal tersebut, ingat mencegah lebih mudah daripada mengobati kan dan tentu biaya lebih murah.

Read more...

Penyakit kanker getah bening

0 comments
* Kanker Kelenjar Getah Bening *


Penyakit kelenjar getah bening adalah penyakit kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. Sama halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada bebagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah ataupun organ lain, penyakit ini dikenal juga dengan limfoma Penyakit kelanjar getah bening atau limfoma adalah sekelompok penyakit keganasan yang berkaitan dan mengenai sistem limfatik.

Kanker getah bening adalah jenis kanker ganas yang menyerang sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan satu bagian penting dari sistem pertahanan tubuh yang memiliki tugas penting dalam membentuk barisan pertahanan guna melawan keberadaan infeksi maupun kanker. Ada banyak kelenjar getah bening di dalam tubuh dan bahkan jumlahnya sekitar ratusan kelenjar. Meskipun jumlahnya sangat banyak, hanya ada beberapa kelenjar yang ada di bawah permukaan kulit dan bisa kita raba dan ukurannya berbeda-beda.

Untuk bentuknya sendiri tidak terlalu besar, kira-kira ukurannya sekitar 1 cm dengan tidak disertai rasa nyeri dan mudah digerakan. Berikut letak kelenjar getah bening yang bisa diraba :

- Belakang daun telinga
- Salah satu sisi leher
- Bagian bawah rahang
- Ketiak
- Pangkal paha
- Bagian atas tulang selangka


Pembengkakan kelenjar limfa atau getah bening ini merupakan kondisi yang umum terjadi. Bahkan bisa terjadi pada usia berapa pun. Namun, wanita memang memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan pria. Biasanya kelenjar yang mengalami pembengkakan akan mengecil dengan sendirinya setelah infeksi atau penyakit yang menyerang tubuh terobati. Penyembuhan biasanya akan memakan waktu sekitar 1 minggu dan bahkan lebih.

Meskipun kelenjar ini sering mengalami pembengkakan seiring adanya infeksi atau penyakit yang menyerang tubuh. Namun bukan berarti jika terjadinya pembengkakan tersebut tidak membahayakan. Dalam beberapa kasus yang telah ditemui, terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening menandakan adanya penyakit kanker kelenjar limfoma hodgkin dan kanker kelenjar limfoma non-hodgkin.

Sama seperti beragam jenis penyakit kanker lainnya, kemungkinan sembuh dari kanker getah bening bergantung pada tahap atau stadium kanker yang dialami oleh pasien. Semakin cepat Anda mengetahui dan menjalani pengobatan, maka akan semakin mudah proses penyembuhannya.

A. Jenis Kanker Getah Bening

Ada dua jenis limfoma maligna, yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin. Penyakit kanker kelenjar getah bening ini dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.


- Limfoma Non-Hodgkin
Non-Hodgkin limfoma (NHL) dimulai ketika jenis sel darah putih, yang disebut sel T sel atau B, menjadi tidak normal. Sel membelah terus secara tak terkendali, sehingga jumlahnya melebihi normal. Sel-sel yang abnormal dapat menyebar ke hampir setiap bagian lain dari tubuh.

- Limfoma Hodgkin
Pada kanker kelenjar getah bening tipe Limfoma Hodgkin, sel darah putih limfosit memiliki ukuran abnormal, bahkan ada yang berukuran besar yang disebut sel Reed-Sternberg. Limfoma Hodgkin biasanya dapat disembuhkan.

B. Stadium Kanker Getah Bening


Mengenal stadium penyakit kelenjar getah bening akan membantu Anda mendapatkan pengobatan dan perawatanyang lebih baik dan tepat, yaitu :

* Stadium 1

Ketika masih stadium 1, penyakit limfoma baru ditemukan di satu organ limfoid atau kelenjar getah bening. Selanjutnya, kanker getah bening juga baru ditemukan di satu bagian luar organ kelenjar getah bening.

* Stadium 2

Pada penyakit kelenjar getah bening stadium 2, sel kanker biasanya sudah menyerang dua atau lebih kelenjar getah bening. Bagian yang diserang antara bagian atas atau bawah diafragma. Sel kanker juga akan ada di kelenjar getah bening yang ada di satu organ terdekat, sehingga dapat memengaruhi kelenjar getah bening lain sekitar diafragma.

* Stadium 3

Memasuki stadium 3, kanker kelenjar getah bening sudah menyerang organ lain yang ada di sekitarnya, seperti limpa. Kondisi ini membuat kanker menyebar mulai dari lokasi kemunculan pertama ke semua kelenjar di sekitar diafragma.

* Stadium 4

Kanker kelenjar getah bening stadium 4 sudah menyebar ke organ lain yang tidak termasuk kelenjar getah bening. Beberapa organ tersebut terdiri dari limpa, hati, paru-paru, tulang, tulang sumsum dan kulit.

C. Gejala Kanker Getah Bening

Berikut gejala adanya kanker kelenjar getah bening sehingga dapat terhindari dari kondisi terburuk, yaitu :

a. Berat badan turun secara drastis
Limdoma yang terindikasi terkena kanker nyatanya dapat memicu turunnya beran badan secara drastis, tanpa penyebab yang diketahui. Kondisi ini biasanya disebabkan karena tubuh membakar lebih banyak energi untuk mencoba melawan sel-sel kanker yang ada pada tubuh. Akibatnya, berat badan akan berkurang 5 hingga 10 persen setiap bulannya.

b. Demam disertai mengigil dan keringat
Salah satu gejala yang sangat umum ditemui adalah demam. Sebab, demam merupakan pertanda jika imunitas seseorang sedang lemah sehingga infeksi sangat mudah menyerang. Dalam gejala kanker kelenjar getah bening, demam biasanya terjadi disertai tubuh yang kedinginan dan menggigil, serta keluarnya keringat yang sangat banyak saat malam hari.

c. Cepat lelah
Penderita kanker kelenjar getah bening akan sangat mudah mengalami kelelahan. Sebab, kelelahan merupakan tanda jika tubuh sedang tidak dalam keadaan sehat. Jadi, jika kamu merasa lelah terus menerus tanpa alasan yang jelas sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

d. Muncul ruam dan gatal
Kanker kelenjar getah bening yang hidup terlalu lama ternyata dapat menyebabkan kulit gatal hingga muncul ruam. Selain itu, ruam dan gatal tersebut akan menimbulkan benjolan pada kulit. Kondisi ini umunya terjadi pada kanker jenis limfoma hodging.


e. Nyeri di bagian dada atau punggung bawah
Kelenjar getah bening merupakan organ tubuh yang terletak pada timus, yaitu organ kecil yang berada di antara paru-paru dan tulang dada. Oleh karena itu, adanya kanker kelenjar getah bening akan memengaruhi timus dan menyebabkan nyeri dada. Kanker kelenjar getah bening juga dapat menyerang limfa di sekitar punggung bawah, sehingga menimbulkan pembengkakan pada saraf sumsum tulang belakang.

f. Nyeri perut
Perut yang terasa nyeri atau kurang nyaman bisa juga menjadi gejala lain adanya kanker kelenjar getah bening. Biasanya nyeri perut ini akan terjadi secara konstan dan sulit dihilangkan. Saat kondisi ini menyerang sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

g. Bengkak di daerah kelenjar getah bening


Saat kanker mulai memasuki stadium awal, sel kanker yang berada di sekitar kelenjar getah bening akan menimbulkan bengkak atau benjolan. Biasanya, benjolan tersebut muncul di daerah leher, ketiak, dan pangkal paha. Belum ada obat yang dinyatakan efektif mengobati kanker kelenjar getah bening. Oleh karena itu, sebaiknya mulai menjaga kesehatan dengan hidup sehat serta kenali gejala yang terjadi saat kanker ini menyerang. Dengan begitu, kamu bisa menghindari sel kanker tumbuh lebih parah.

D. Penyebab Kanker Getah Bening

Kanker kelenjar getah bening bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur. Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.

a. Radang tenggorokan
Perlu Anda ketahui juga bahwa radang tenggorokan dapat menyebabkan peradangan dan bahkan pembengkakan kelenjar limpa di sekitar leher. Penyakit yang satu ini bisa dikatakan sebagai penyakit umum karena bisa dialami oleh siapa saja. Penyebab radang tenggorokan pun beragam, mulai dari alergi, infeksi bakteri, infeksi virus, amandel bengkak, atau bahkan ada cedera tertentu di tenggorokan.

b. Infeksi gigi dan gusi
Penyebab lain kelenjar getah bening bengkak adalah adanya infeksi gigi dan gusi. Biasanya infeksi ini disebabkan oleh adanya penumpukan nanah yang disebabkan oleh bakteri. Ketika salah satunya terinfeksi, maka kelenjar getah bening akan bengkak.

c. Inveksi virus dan bakteri
Seperti yang kita tahu, sangat banyak jenis virus dan bakteri yang dapat menyerang tubuh. Banyak kasus membuktikan bahwa infeksi virus dan bakteri ini bisa menyebabkan penyakit kelenjar getah bening. Ketika pembengkakan terjadi, maka sudah dapat terlihat di mana lokasi tubuh yang terinfeksi.

d. Infeksi telinga
Pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat disebabkan oleh infeksi telinga. Umumnya, ini terjadi karena alergi atau infeksi saluran pernafasan bagian atas. Jika bengkak terjadi di sekitar kepala dan leher, maka bisa saja kelenjar getah bening memang bengkak akibat infeksi telinga.

e. Kanker lain
Ketika kelenjar getah bening bengkak, jangan pernah disepelekan. Kelenjar getah bening yang bengkak bisa jadi awal pertanda kanker limfoma. Tak perlu panik karena kanker kelenjar getah bening masih bisa diatasi jika masih ada di stadium awal. Oleh karena itu, jangan pernah sepelekan apapun gejala penyakit yang ada di tubuh Anda.

E. Faktor resiko yang bisa terkena Kanker Getah Bening

Faktor risiko untuk pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat memicu terjadinya kanker getah bening,di antaranya yaitu :

- Berusia di atas 65 tahun.
- Punya penyakit HIV/AIDS.
- Kecanduan alkohol.
- Mengidap diabetes.
- Gonta-ganti pasangan seksual.
- Punya penyakit autoimun.

F. Cara diagnosis Kanker Getah Bening

Berikut cara diagnosis penyakit kanker getah bening yang biasa dilakukan :

- Pengecekan riwayat kanker di keluarga (keturunan), bila ada keluarga yang pernah terkena kanker getah bening/kankermaka kemungkinan besar Anda dapat terkena juga.
- Pemeriksaan fisik di sekitar leher dan ketiak
- Biopsi, yaitu mengambil sebagian sampel sel kelenjar getah bening untuk diperiksa di labroratorium
- Melakukan X-ray, CT scan, MRI scan, dan PET scan.
- Tes darah dan urin
- Pungsi lumbal, yaitu mengambil sampel cairan saraf untuk memeriksa susum tulang belakang (khusus limfoma non-hodgkin)

G. Metode pengobatan Kanker Getah Bening

Pengobatan kanker getah bening tergantung dari organisme penyebabnya. Jika terjadi karena infeksi bakteri, biasanya diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui pembuluh darah). Kelenjar getah bening yang terkena bisa dikompres untuk membantu mengurangi rasa sakit hangat.  Biasanya jika infeksi telah diobati, kelenjar akan mengecil secara perlahan dan rasa sakit akan hilang. Kadang-kadang kelenjar yang membesar tetap keras dan tidak lagi terasa lunak pada perabaan. Ini pilihan pengobatan kanker kelenjar getah bening :

a. Pemberian antibiotik
Pemberian obat-obatan berupa antibiotik adalah cara umum untuk mengatasi pembengkakan dan infeksi bakteri di dalam tubuh. Apabila kelenjar getah bening yang bengkak disebabkan oleh virus, maka biasanya pasien akan diberikan obat-obatan untuk meringankan gejala.

b. Perawatan kanker
Perlu dipahami dulu bahwa perawatan yang dilakukan akan berbeda-beda. Meskipun demikian, tahap perawatan baru benar-benar bisa dilakukan ketika kelenjar getah bening memang bengkak dan disebabkan oleh kanker. Perawatannya bisa terdiri dari terapi radiasi, operasi, atau kepoterapi.

c. Pengobatan di rumah
Melakukan pengobatan kanker getah bening sendiri di rumah. Pengobatan sendiri seperti ini memang tidak akan 100% menghilangkan, namun bisa membantu meredakan.
Berikut beberapa alternatifnya :
- Konsumsi obat pereda rasa nyeri
- Kompres dengan air hangat
- Kumur dengan air garam
- Istirahat yang cukup

H. Cara mencegah Kanker Getah Bening


Ada sejumlah hal yang bisa Anda upayakan untuk mengurangi risiko kanker ini, misalnya dengan meminimalkan risiko untuk terkena jenis infeksi tertentu dan menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.

- Cegah Infeksi HIV
Infeksi HIV, virus penyebab AIDS, merupakan salah satu faktor risiko dari kanker getah bening ini. Sehingga salah satu cara untuk meminimalkan risikonya adalah dengan berusaha menghindari infeksi HIV, misalnya dengan tidak menggunakan obat-obatan suntik atau tidak melakukan hubungan seks di luar nikah dan setia pada satu pasangan saja.

- Cegah Infeksi HTLV-1
Mencegah penyebaran virus limfotropik sel-T pada manusia atau human T-cell lymphotropic virus (HTLV-1) dapat berdampak besar pada pencegahan kanker getah bening Non-Hodgkin di tempat-tempat dimana virus ini menjadi masalah, misalnya di Jepang serta wilayah Karibia.

- Cegah Infeksi Helicobacter pylori
Infeksi Helicobacter pylori telah dikaitkan dengan beberapa kasus limfoma (kanker getah bening) di lambung. Mengatasi infeksi bakteri ini dengan obat antibiotik dan antasida mungkin bisa membantu mengurangi risiko kanker getah bening.

- Jaga Berat Badan & Pola Makan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang kegemukan, atau bahkan obesitas, memiliki risiko lebih besar untuk terkena limfoma non-Hodgkin. Sedangkan penelitian lainnya mendapati bahwa mengonsumsi banyak lemak dan daging mungkin bisa meningkatkan risiko Anda. Jadi jagalah berat badan Anda dan upayakan pola makan sehat agar membantu pencegahan kanker getah bening.

- Cegah Infeksi Virus Epstein-Barr
Faktor risiko lain dari limfoma Hodgkin adalah infeksi virus Epstein-Barr. Virus ini adalah penyebab dari penyakit infectious mononucleosis atau demam kelenjar. Anda bisa berupaya mencegah infeksi virus ini dengan tidak berciuman atau berbagi makanan/minuman dengan orang yang menderita penyakit ini—karena virus ini bisa menyebar melalui air liur.

- Rutin olah raga
Usahakan luangkan waktu Anda untuk berolah raga karena dengan olah raga dapat memperkuat sistem kekebalan dan daya tahan tubuh kita.

Read more...

Wednesday, July 10, 2019

Penyakit kanker tulang

0 comments
* Kanker Tulang *



Kanker tulang adalah sebutan umum untuk tumor ganas tulang, kanker tulang yang sering dijumpai ada kanker tulang, chondrosarcoma, fibrosarcoma dan lain sebagainya. Kanker tulang merupakan penyakit ganas sistemik yang terjadi pada sel tulang, komponen hematopoietik pada tulang, tulang rawan dan fibrous atau bahan sinovial. Dalam klinis kanker tulang dapat dibagi menjadi kanker tulang primer dan kanker tulang sekunder. Kanker tulang sekunder sering terjadi pada pinggul, tulang belakang, tulang paha dan lainnya.


Tumor ganas primer pada tulang jarang dijumpai, kebanyakan kanker tulang merupakan metastase dari tempat atau jaringan lain (misalnya kanker payudara, kanker thyroid, kanker prostate dan lain sebagainya), dapat disebut lagi sebagai kanker tulang metastasis. Seperti halnya penyakit kanker yang lain, penyebab kanker tulang adalah karena adanya gangguan sel-sel dari tulang tersebut. Sel-sel kanker ini tidak langsung terbentuk. Ada proses sehingga menjadi sebuah kanker yang sel-selnya terus berkembang hingga menyerang dan menguasai semua struktur pembangun tulang.

A. Jenis kanker tulang


Kanker tulang terjadi pada tulang atau menyebar ke tulang di bagian tubuh lain. Ketika kanker tulang terjadi hanya di salah satu jaringan tulang, maka disebut kanker tulang primer. Sedangkan ketika sel-sel kanker tersebut sudah menyebar ke tulang lain, maka disebut kanker tulang  sekunder. Berikut  beberapa jenis kanker tulang, antara lain :

- Osteosarcoma (kanker tulang)
Biasanya terjadi di lengan, kaki atau panggul. Osteosarcoma merupakan kanker tulang yang paling umum terjadi.

- Chondrosarcoma (kanker tulang rawan)
Jenis kanker kedua dari kanker tulang yang paling umum terjadi.

- Ewing Sarcoma (kanker yang berkembang di rongga kaki dan tulang lengan)
Fibrosarcoma dan malignant fibrous histiocytoma. Kanker pada jaringan lunak (misalnya tendon, ligamen, lemak dan otot) dan berpindah ke tulang-tulang kaki, lengan, hingga tulang rahang.

- Giant cell tumor (kanker ganas yang berkembang di tulang lengan atau kaki)
Kanker ini yang paling sering mengenai tulang lengan atau kaki, persentasenya mencapai 10% dari kasus kanker tulang.

- Kanker tulang yang biasanya terjadi pada tulang tengkorak atau tulang belakang.

B. Stadium kanker tulang

Sebenarnya ada banyak jenis kanker tulang. Namun pada dasarnya ada empat tahapan stadium untuk menentukan tingkat keparahan kanker tulang, yaitu : 

* Stadium 1

Pada tahap ini, sel kanker baru mengenai satu bagian tulang dan belum menyebar ke bagian lainnya. Stadium 1 merupakan tahapan yang paling rendah dan dalam banyak kasus sel kanker belum terlalu agresif. Stadium 1 kanker tulang dibagi menjadi dua :

a. Stadium 1A : tumor berukuran ≤ 8 cm, belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke tempat yang lebih jauh.
b. Stadium 1B : tumor berukuran ≥ 8 cm, atau bila terdapat lebih dari satu tumor pada satu tulang yang sama.

* Stadium 2

Pada tahap ini, sel kanker masih mengenai satu bagian tulang saja dan umumnya belum menyebar ke tempat yang lebih jauh. Namun yang membedakan dengan stadium I, pada stadium ini sel kanker tumbuh lebih agresif dan siap untuk melakukan penyebaran. Sama halnya stadium 1, stadium 2 kanker tulang dibagi menjadi dua :

a. Stadium 2A: tumor berukuran ≤ 8 cm
b. Stadium 2B: tumor berukuran ≥ 8 cm.

* Stadium 3

Pada tahap ini sel kanker sudah mulai menyebar ke lebih dari satu area pada tulang yang sama.

* Stadium 4

Pada tahap ini, sel kanker yang menggerogoti tulang telah menyebar ke area yang lebih luas dan tidak lagi bersarang pada jaringan tulang saja. Melainkan ke bagian-bagian tubuh lainnya, misalnya paru-paru, hati, atau otak. Stadium 4 kanker tulang dibagi menjadi dua :

- Stadium 4A : Tumor telah menyebar ke paru-paru
- Stadium 4B : Tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening sekitar dan atau menyebar ke organ lain selain paru-paru.

C. Gejala kanker tulang

Tingkat insiden kanker tulang pada usia muda agak tinggi, usia tingkat insiden  tertinggi  kebanyakan pada usia 10-20 tahun, dengan perbandingan angka insiden kanker tulang antara pria wanita sebanyak 2:1, sehingga perlu diwaspadai apabila anda mengalami hal ini :

- Muncul rasa sakit pada punggung secara terus-menerus yang tidak bisa dijelaskan.
-  Dapat terjadi deformasi patologis tulang.
- Tanpa sebab yang jelas, pada tubuh muncul patah tulang di satu atau banyak tempat.
- Karena tumor menekan pembuluh darah yang ada di syaraf, mengakibatkan anggota tubuh distal mati rasa.
- Permukaan tulang muncul satu benjolan yang keras, ada gejala rasa sakit atau tidak sakit.
- Muncul gejala meradang, berat badan turun, lelah, kemampuan untuk beraktivitas menurun dan lainnya
- Tulang dan persendian muncul rasa sakit atau bengkak, rasa sakit adalah nyeri tumpul yang terus menerus atau sakit saat kompresi.

D. Penyebab kanker tulang

Sampai saat ini penyebab kanker tulang belum ditemukan. Namun, para ahli menduga bahwa penyakit ini terjadi karena adanya kesalahan dalam melakukan replikasi DNA pada sel tulang. Ketika DNA yang terbentuk salah atau abnormal, hal ini mengakibatkan sel tulang berkembang secara tidak terkendali dan tumbuh dalam jumlah banyak. Sel-sel tulang yang tidak terkendali tersebut berkumpul menjadi sebuah tumor ganas yang dapat melakukan penyebaran ke jaringan-jaringan lainnya.

E. Faktor resiko yang bisa terkena kanker tulang

Faktor risiko adalah sesuatu yang akan meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit atau suatu kondisi kesehatan. Faktor-faktor dibawah ini akan meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tulang :

- Genetik
Genetik merupakan penyebab kanker tulang yang sangat jarang ada di dalam kasus kanker tulang primer. Namun, orang yang memiliki gen atau riwayat kanker mata dan Li-Fraumeni syndrome memiliki kemungkinan untuk mengalami kanker di tulang.

- Penyakit tulang Paget
Penyakit ini adalah kondisi pre-kanker yang jinak. Penyakit Paget mengganggu proses daur ulang dalam tubuh yang normal, di mana jaringan tulang baru perlahan menempati jaringan tulang lama. Sepanjang waktu, penyakit dapat menyebabkan tulang yang terpengaruh menjadi rapuh. Penyakit Paget lebih umum pada orang dewasa, terutama di atas 50 tahun.

- Paparan radiasi
Radiasi dan beberapa obat kemoterapi dapat meningkatkan risiko terkena kanker di tulang, contohnya pengobatan dengan alkylating agents.

F. Cara diagnosis kanker tulang

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, dokter perlu mengetahui gejala dan riwayat medis Anda. Dokter juga akan melakukan satu atau beberapa tes pada Anda, antara lain :

a. Scan tulang
Dengan menyuntikkan sedikit dosis bahan kontras dan menggunakan perangkat kamera khusus untuk mendeteksi, dapat menampilkan gambaran tulang.

b. Pemeriksaan pencitraan
Peralatan pemeriksaan misalnya sinar-X, CT scan, MRI dan peralatan lainnya, dapat membantu dokter untuk menilai situs keterlibatan tumor.

- X-ray/Rontgen : Tes yang menggunakan radiasi untuk mendapatkan gambar struktur di dalam tubuh, terutama tulang.

- CT scan : Masih merupakan jenis pemeriksaan X-ray untuk mendapatkan gambar struktur di dalam tubuh namun dengan gambaran yang lebih baik dari Rontgen.

- MRI scan : Tes yang menggunakan gelombang magnetik untuk melihat kondisi struktur di dalam tubuh.

c. Biopsi


Dengan mengambil sepotong kecil jaringan dari tumor untuk melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan kanker tulang, diantaranya meliputi :

(1) Biopsi jaringan lewat aspirasi jarum : Dokter menggunakan satu jarum tipis untuk mengambil sepotong kecil dari jaringan tumor.
(2) Bedah Biopsi : Dokter memotong kulit, mengangkat jaringan tumor secara keseluruhan atau sebagian jaringan tumor, kemudian melakukan pemeriksaan kanker tulang.
Setelah kanker ditemukan, staging test dilakukan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar, dan jika benar, sudah sejauh mana. Pengobatan kanker tulang akan tergantung pada jenis, stadium dan lokasi kanker, serta kondisi kesehatan umum Anda.

G. Metode pengobatan kanker tulang

a. Terapi radiasi

Pengobatan kanker tulang yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker dan menyusutkan tumor. Terapi radiasi terdiri dari 2 teknik, yaitu :

- Terapi radiasi eksternal. Diarahkan pada tumor dengan sumber radiasi dari luar tubuh.
- Terapi radiasi internal. Radiasi ditempatkan ke dalam tubuh di dekat sel-sel kanker.

b. Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obat untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi sendiri dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain pil, suntik dan melalui kateter. Obat-obat kemoterapi akan memasuki aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh, membunuh sebagian besar sel-sel kanker, tetapi juga membunuh sebagian sel-sel normal. Obat kemoterapi yang paling umum digunakan untuk mengobati kanker tulang adalah :

- Methotrexate dengan kalsium
- Leucovorin
- Doxorubicin
- Cisplatin
- Ifosfamide
- Etoposide

c. Pembedahan

Pembedahan untuk kanker tulang adalah dengan mengangkat tumor kanker, jaringan sekitarnya, dan mungkin kelenjar getah bening di dekatnya. Mungkin dalam pembedahan diperlukan amputasi pada ekstremitas yang terkena kanker. Bila mungkin, dokter akan berusaha mengangkat bagian dari kanker tulang tanpa harus mengamputasi. Dalam hal ini, pelat logam atau cangkok tulang akan menggantikan jaringan kanker yang telah dibuang.

Terkadang, dengan menambahkan terapi radiasi atau kemoterapi dapat menghindari kemungkinan amputasi. Jika tumornya besar dan agresif, atau risiko menyebarnya tinggi, kemoterapi dan terapi radiasi dapat dikombinasikan untuk membantu mencegah kekambuhan di lokasi operasi. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah penyebarannya ke organ yang lebih jauh.

d. Terapi nyeloablative dengan stem cell support

Untuk kanker yang telah menyebar, terapi kemoterapi yang intens terkadang juga diberikan untuk membunuh sel kanker. Namun terapi ini juga akan merusak sumsum tulang. Sel induk, yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi sel tipe lain, kemudian diberikan untuk menggantikan sumsum tulang yang hilang


H. Cara mencegah kanker tulang

Pencegahan kanker tulang bisa dilakukan dengan memahami proses terjadinya kanker itu sendiri. Kanker biasanya terjadi akibat adanya zat karsinogen dan radikal bebas dalam tubuh. Oleh karena itu kita dapat melakukan pencegahan dengan :
- Menerapkan pola hidup sehat 
- Menghindari kebiasaan merokok
- Tidak mengkonsumsi alkohol
- Tidak makan makanan yang mengandung banyak lemak dan zat karsinogen. 
- Biasakan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung antioksidan dan nutrisi penting lainnya
- Olah raga rutin
- Secara  teratur lakukan pemeriksaan kesehatan

Read more...

Monday, July 8, 2019

Penyakit kanker hati

0 comments
* Kanker Hati (Hepatoblastoma) *



Kanker hati adalah kanker yang menyerang bagian organ hati. Salah satu jenis kanker hati yang paling umum adalah hepatocellular carcinoma (HCC)/hepatoma yang merupakan kanker hati primer yang berkembang dari sel hati utama yang bernama hepatosit. Kanker hati merupakan salah satu penyakit yang harapan hidupnya rendah. Setelah didiagnosis kanker hati, seseorang biasanya hanya dapat bertahan hidup dalam waktu sekitar lima bulan. Ini karena biasanya kanker hati baru terdeteksi dalam stadium lanjut. Untuk diketahui, hati bisa terkena kanker hati primer karena ditimbulkan adanya masalah dari dalam hati.


Sementara kanker yang terbentuk di bagian lain dari tubuh lalu menyebar ke hati, hal ini disebut kanker hati sekunder atau metastasis. Dan sebagian besar kanker hati yang terjadi adalah sekunder. Karena hati terdiri dari beberapa jenis sel, beberapa jenis tumor yang berbeda dapat terbentuk. Beberapa tumor merupakan tumor jinak (bukan kanker), dan beberapa tumor adalah ganas (kanker) dan dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Tumor memiliki penyebab yang berbeda dan ditangani pula dengan cara yang berbeda. Prospek kesehatan atau pemulihan tergantung pada jenis tumor yang Anda miliki. Prinsip dari hampir semua intervensi medis, semakin cepat penyakit diobati, maka hasil terapinya akan lebih baik. Bila semakin lambat datang ke tenaga medis, maka semakin kecil juga kemungkinannya untuk sembuh.

A. Jenis kanker hati

Sel kanker yang memulai perkembangannya pada hati disebut dengan kanker hati primer. Berawal dari sini, sel kanker dapat berkembang dengan cara yang berbeda dan menghasilkan beberapa jenis kanker hati yang berbeda pula. Kanker biasanya dinamai berdasarkan jenis sel aslinya dari organ pertama tempat mereka berkembang. Sel-sel kanker dapat melepaskan diri dari lokasi utama dan mulai melakukan perjalanan ke bagian tubuh lain melalui darah atau sistem limfatik.

Sel-sel tersebut kemudian hinggap pada organ lain dan mulai mengembangkan dirinya. Kondisi inilah yang disebut dengan kanker sekunder. Tetapi jenis sel-sel yang berkembang masih sama dengan sel kanker primer. Sangat penting mengetahui jenis sel kanker primer, karena pengobatan yang diberikan akan merujuk pada kanker primer meskipun telah berkembang pada bagian tubuh yang lain. Berikut ini merupakan kelompok kanker hati primer :

a. Karsinoma hepatoseluler (Hepatocellular carcinoma)

Kanker ini juga terkadang disebut hepatoma atau kanker hati. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker hati primer. Hepatocellular adalah sebutan untuk sel-sel hati. Sedangkan karsinoma adalah sebutan untuk kanker. Jenis kanker hati ini berkembang dari sel-sel hati utama yang disebut dengan hepatosit. Hal ini lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi hati yang rusak karena sirosis (hepatitis kronis). Kondisi ini lebih sering dikembangkan oleh pria dibandingkan pada wanita. Kondisi ini juga lebih umum terjadi pada orang dengan usia lanjut.

b. Karsinoma fibrolamellar

Karsinoma fibrolamellar merupakan jenis langka dari karsinoma hepatoseluler. Istilah fibro yang digunakan mengacu pada jaringan berserat dan pipih seperti struktur sel. Karsinoma fibrolamellar cenderung dikembangkan oleh orang-orang yang berusia lebih muda. Kanker ini juga biasanya tidak terkait dengan sirosis atau infeksi hepatits B atau C. Orang-orang yang menderita karsinoma fibromellar biasanya tidak memiliki kadar alfa fetoprotein (AFP) yang tinggi dalam darahnya. Alfa fetoprotein (AFP) adalah protein yang dihasilkan saat bayi belum lahir di mana dia masih tumbuh di dalam rahim.

c. Cholangiocarcinoma    (kanker    saluran   empedu)

Cholangio adalah istilah yang mengacu pada saluran empedu. hati adalah organ yang memproduksi empedu. Empedu membantu mencerna lemak dalam makanan dan mengalir melalui tabung yang disebut dengan saluran empedu ke dalam kandung empedu. kanker bisa di mulai di mana saja dalam sepanjang saluran empedu tersebut. Jika kanker di mulai di bagian saluran dalam hati, maka ini disebut dengan cholangiocarcinoma intra hepatic dan digolongkan sebagai jenis kanker hati primer. Jika kanker di mulai di bagian luar saluran hati, maka ini disebut dengan extrahepatic cholangiocarcinoma.

d. Angiosarcoma

Angiosarcoma juga bisa disebut haemangiosarcoma. Kanker jenis ini dimulai dari pembuluh darah hati, dan sangat jarang terjadi. Kanker hati jenis ini paling sering didiagnosis pada orang yang mencapai usia 70 hingga 80-an. Ini adalah jenis sarkoma jaringan lunak. Sarkoma adalah kelompok tumor yang seringkali menyerang jaringan tubuh bagian tengah, meskipun tak menutup kemungkinan menyerang jaringan tubuh bagian luar.

e. Hepatoblastoma

Layaknya angiosarcoma, hepatoblastoma adalah jenis yang sangat jarang dari kanker hati primer. Kanker ini biasanya mempengaruhi anak-anak. jenis kanker hati ini seringkali didiagnosis pada anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun. Pengobatan biasanya dilakukan melalui operasi dan kemoterapi.

B. Stadium kanker hati


Sama seperti jenis kanker lain, kanker hati juga terbagi dalam beberapa tahap atau stadium. Pembagian ini menjelaskan ukuran dan tingkat penyebaran kanker. Artinya, semakin tinggi stadium yang dialami, semakin luas pula penyebaran kanker pada seseorang.

* Stadium 1

Ada satu tumor berukuran kurang dari 5 cm, atau terdapat 2-3 tumor dengan ukuran kurang dari 3 cm. Fungsi hati masih terbilang normal atau sangat minimal bila terganggu.

* Stadium 2

Terdapat beberapa tumor besar di hati, namun belum mengganggu fungsi hati. Kondisi pasien secara umum masih baik.

* Stadium 3

Kanker sudah menyebar ke pembuluh darah, kelenjar getah bening, atau organ tubuh lain. Pada stadium ini, kondisi pasien mulai memburuk, namun hati masih berfungsi.

* Stadium 4

Kanker hati yang disertai dengan kondisi fisik pasien yang memburuk dan gangguan fungsi dari organ hati, tanpa memandang ukuran tumor.


C. Gejala Kanker Hati

Kanker hati merupakan salah satu dari dari lima jenis kanker yang bisa menyebabkan kematian. Namun, penyakit mematikan ini dapat disembuhkan jika terdeteksi sejak awal dan mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Berikut ini gejala kanker hati yang harus diwaspadai sejak dini, yaitu :

a. Munculnya benjolan keras di area bawah tulang rusuk bagian sisi kanan

Gejala awal dari penyakit kanker hati adalah adanya benjolan yang keras pada area bawah tulang tusuk bagian sisi kanan. Meski benjolan tersebut terkadang tidak selalu menimbulkan rasa nyeri, namun akan membuat penderitanya merasa tidak nyaman.

b. Rasa nyeri pada perut bagian kanan

Gejala yang kedua dari kanker hati adalah rasa nyeri pada perut bagian kanan. Rasa nyeri tersebut terjadi karena adanya pembengkakan pada hati yang terjadi secara terus menerus, sehingga menyebabkan tekanan yang cukup besar pada jaringan atau syaraf yang ada di sekitarnya.

c. Urin berwarna gelap


Seseorang yang menderita kanker hati, warna urinnya berubah menjadi kuning gelap atau kecoklatan, mengapa bisa? Karena adanya peningkatan kandungan bilirubin pada darah yang merupakan akibat dari kanker hati yang diteruskan melalui urin. Jika warna urinmu berubah menjadi salah satu dari dua warna tersebut, sebaiknya segera periksakan ke dokter, karena warna urin yang berubah menjadi kuning gelap dan kecoklatan merupakan tanda adanya masalah pada kesehatanmu.

d. Gatal-gatal pada kulit

Gatal-gatal pada kulit sering dikaitkan dengan reaksi dari alergi dan juga sering dianggap remeh. Padahal, gatal-gatal pada kulit juga terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan pada liver (hati). Gatal-gatal pada kulit terjadi karena adanya peningkatan bilirubin pada tubuh. Fungsi lever yang terganggu akan menyebabkan meningkatnya produksi bilirubin tersebut, sehingga menyebabkan gatal-gatal pada kulit.

e. Lelah berkepanjangan

Jika kamu sering merasakan kelelahan yang luar biasa tanpa disertai adanya aktivitas yang cukup berat, bisa jadi itu merupakan salah satu gejala dari penyakit kronis, salah satunya adalah penyakit kanker hati. Seseorang yang menderita kanker hati akan merasakan kelelahan yang terjadi secara terus-menerus. Jika kamu memiliki gejala ini, disertai dengan penurunan fungsi liver (hati) sebaiknya segera periksakan ke dokter, karena kelelahan yang berkepanjangan merupakan salah satu gejala dari kanker hati yang harus diwaspadai sejak dini.

f. Mual dan muntah

Mual dan muntah identik dengan penyakit yang berhubungan dengan lambung, namun ternyata kanker hati juga memiliki gejala yang sama. Mual dan muntah merupakan gejala awal dari penyakit kanker hati.

g. Penurunan berat badan yang drastis

Seseorang yang menderita kanker hati memiliki gejala penurunan berat badan yang cukup drastis. Hal tersebut terjadi karena lever (hati) sedang bermasalah sehingga menyebabkan penurunan berat badan yang cukup drastis. Penurunan berat badan yang drastis ini juga terjadi karena penderita kanker hati juga mengalami penurunan nafsu makan.

h. Kulit dan mata berubah warna menjadi kuning


Kulit dan bagian putih mata yang berubah warna menjadi kuning, merupakan gejala umum dari penyakit liver (hati). Hal tersebut terjadi karena adanya penumpukan garam empedu pada kulit, karena hati sudah tidak bisa lagi berfungsi dengan normal.

Jika kamu memiliki lebih dari satu gejala tersebut segera periksakan dirimu ke dokter, karena bisa jadi itu adalah tanda-tanda bahwa kamu menderita kanker hati.

D. Penyebab kanker hati

Kebanyakan dari penyebab kanker hati tidak diketahui dengan baik. Namun, pada banyak kasus, penyebab kanker hati bisa karena hepatitis yang mengarah kepada kanker hati. Penyebab kanker hati lainnya termasuk sirosis atau kerusakan hati karena penyalahgunaan alkohol, kegemukan, atau hati yang berlemak. Kanker hati terjadi ketika sel hati bermutasi dan mengubah metabolisme dalam tubuh.

Sel ini akan mulai kehilangan kendali dan membentuk tumor. Mungkin ada beberapa penyebab kanker hati yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang penyebab kanker hati lainnya yang mungkin bisa terjadi, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi ke dokter. Dokter akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat kepada Anda.

E. Faktor resiko yang bisa terkena kanker hati

Penyebab tingginya kasus kanker hati di negara-negara yang masih berkembang adalah tingginya kasus hepatitis B dan C di negara-negara tersebut. Sedangkan di negara-negara yang sudah maju seperti negara-negara di Eropa, penyebab utama kanker hati adalah konsumsi alkohol yang tinggi dan obesitas yang meningkat. Beberapa faktor lain itu, diantaranya:

- Jenis kelamin. 
Pria lebih mungkin untuk mendapatkan karsinoma hepatoseluler daripada wanita.
- Penggunaan steroid anabolik. 
Hormon pria yang disalahgunakan oleh atlet untuk meningkatkan massa otot ini dapat meningkatkan risiko kanker hati dengan penggunaan jangka panjang.
- Riwayat diabetes. 
Penelitian telah menyatakan adanya hubungan antara diabetes dan kanker hati. Hal ini mungkin disebabkan oleh hubungan antara diabetes dan penyakit fatty liver.
- Penyakit metabolik yang diwariskan. 
Penyakit yang mengganggu metabolisme normal tubuh telah terbukti meningkatkan risiko kanker hati.
- Penyakit langka. 
Penelitian telah menemukan hubungan antara kanker hati dan beberapa penyakit langka seperti alpha defisiensi -1-antitrypsin, tyrosinemia, dan penyakit Wilson.

F. Cara diagnosis kanker hati

Individu yang berisiko tinggi terserang penyakit ini dapat melakukan skrining kanker hati. Skrining dilakukan tiap 6-12 bulan sekali, yaitu dengan USG perut dan tes darah untuk mengukur kadar protein dalam darah yang disebut alpha-fetoprotein (AFP).

Langkah ini bisa mendeteksi kanker hati pada stadium awal dan meningkatkan kemungkinan sembuh. Bila pasien diduga menderita kanker hati, dokter akan menjalankan sejumlah tes, untuk memastikan bahwa pasien menderita kanker hati primer, bukan kanker hati sekunder. Tes juga dilakukan untuk memeriksa stadium kanker hati, serta guna mengetahui kondisi organ hati dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Beberapa tes tersebut adalah :

- Tes darah
Tes darah dilakukan untuk memeriksa fungsi organ hati dan kondisi kesehatan pasien secara umum.
- Tes pencitraan (USG, MRI dan CT scan)
Tujuannya untuk mengetahui lokasi kanker dan penyebarannya.
- Biopsi hati
Dengan cara mengambil sedikit jaringan di organ hati untuk diuji di laboratorium.
- Laparoskopi
Dilakukan untuk memeriksa kondisi bagian dalam perut, menggunakan selang berkamera.

G. Metode pengobatan kanker hati

Informasi mengenai stadium kanker hati dibutuhkan oleh dokter guna menentukan pilihan perawatan mana yang dibutuhkan pasien. Selain itu, pengobatan juga disesuaikan bergantung pada jenis kankernya (jenis sel-sel kanker asal), lokasi munculnya kanker, serta kondisi kesehatan pasien. Dokter yang menangani Anda mungkin akan mempertimbangkan semua faktor di atas sebelum memberikan saran perawatan yang dianggap terbaik untuk menangani  kanker hati, yaitu :

- Kemoembolisasi (Kemoterapi langsung ke hati)
Kemoembolisasi juga disebut trans arterial chemoembolisation (TACE). Artinya obat kanker hati kimiawi diarahkan langsung ke area hati yang mengandung kanker kemudian menghambat suplai darah ke tumornya. Biasanya perawatan ini disarankan jika pasien tidak dapat dioperasi, atau untuk membantu menekan perkembangan kanker selagi menunggu mendapat donor hati. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin diberikan perawatan ini dengan tujuan mengecilkan ukuran tumor sehingga bisa lebih mudah diangkat sewaktu operasi.

- Radiofrequency Ablation (RFA)

Pengobatan kanker hati ini menggunakan suhu panas dari gelombang radio untuk membunuh sel-sel kanker. Radiofrekuensi merupakan sejenis energi elektrik yang memanaskan tumor kemudian membunuh sel-sel kanker di hati.

- Microwave Ablation

Metode pengobatan ini merupakan jenis baru. Mirip dengan radiofrequency ablation, tetapi menggunakan gelombang energi yang agak berbeda—microwave—untuk menghancurkan kanker hati. Microwave memanaskan lalu membunuh sel-sel kanker. Anda mungkin disarankan pengobatan ini jika memiliki lebih dari satu tumor pada kanker hati.

- Kemoterapi

Anda mungkin disarankan menjalani kemoterapi sebagai bagian dari perawatan uji coba.

- Terapi Biologis

Terapi biologis adalah perawatan yang bekerja pada proses-proses dalam sel-sel atau mengubah caranya sel-sel saling memberi sinyal ke satu sama lain. Metode ini mampu merangsang tubuh untuk menyerang atau mengendalikan pertumbuhan sel-sel kanker. Anda mungkin disarankan menjalani terapi biologis bernama sorafenib untuk membantu menekan pertumbuhan kanker hati.

Dalam menentukan pilihan perawatan untuk stadium kanker hati ini, sangatlah penting untuk mempertimbangkannya baik-baik bersama tim dokter dan keluarga Anda. Dengan begitu mereka bisa membantu Anda meninjau risiko dan manfaat dari perawatan tersebut.

H. Cara mencegah kanker hati

Kanker hati bisa disebabkan beragam hal seperti minum minuman beralkohol, merokok, makanan junk food dan penyakit hati seperti hepatitis. Nah, karena jenis kanker ini sulit disembuhkan maka anda perlu mencegahnya. Dilansir dari jurnal American Cancer Society, berikut ada cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kanker hati.

- Cegah Penyakit Hepatitis
Bila terkena nfeksi kronis oleh virus hepatitis B (HBV) dan virus hepatitis C (HCV) maka kemungkinan besar / resiko terkena kanker hati . Virus ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui penggunaan jarum suntik bersama, kontak seksual yang tidak aman. Untuk menekan risiko terkena penyakit kanker hati maka anda juga harus terhindar dari terifneksi virus tadi, Anda harus menghindari berbagi jarum suntik, kontak seksual yang sembarang atau melalui tranfusi darah yang tidak sesuai aturan.

-  Hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol
Minum alkohol dapat meningkatkan risiko sirosis hati, dalam waktu yang lama sirosis dapat menyebabkan kanker hati. Merokok juga menyebabkan kerusakan hati. Nah untuk itu Anda sebaiknya berhenti merokok dan minum alkohol agar membantu mencegah dan mengurangi berbagai jenis risiko kanker.

- Jaga berat badan  
Menurut beberapa penelitian, orang yang kelebihan berat badan lebih mungkin untuk terkena penyakit perlemakan hati, hal ini juga bisa menaikan faktor risiko terkena kanker hati. Nah untuk itu anda wajib sekali menjaga berat badan dalam konsisi ideal dan sehat.

-  Kurangi penggunaan bahan kimia pemicu kanker 
Anda juga sebaiknya mengurangi makanan yang kandungan bahan pengawet atau bahan kimia yang terlampau banyak. Bahkan jika bisa anda merubah gaya hidup Anda dengan mencari bahan makanan yang bebas bahan kimia.

Read more...

Penyakit kanker lidah

0 comments
* Kanker Lidah *


Kanker lidah adalah kanker mulut yang paling umum, kanker lidah terjadi di pinggir lidah, diikuti dengan lidah, belakang lidah dan pangkal lidah, dll, seringkali jenis maag atau tipe infiltrative. Kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker mulut. Penyebabnya adalah pertumbuhan sel yang tidak normal di sekitar lidah. Saat sel kanker menyerang lidah, akan muncul luka atau tumor di lidah. Jika sel kanker tumbuh di area depan lidah, kondisinya disebut dengan kanker lidah. Sementara, jika terjadi di area bawah bawah lidah disebut dengan kanker tenggorokan atau kanker orofaring.


A. Jenis Kanker Lidah

Kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker mulut. Penyebabnya adalah pertumbuhan sel yang tidak normal di sekitar lidah. Saat sel kanker menyerang lidah, akan muncul luka atau tumor di lidah. Jika sel kanker tumbuh di area depan lidah, kondisinya disebut dengan kanker lidah. Sementara, jika terjadi di area bawah bawah lidah disebut dengan kanker tenggorokan atau kanker orofaring. Jenis kanker lidah yang paling sering terjadi adalah squamous cell carcinoma atau sel kanker bersisik. Selain pada lidah, jenis kanker ini juga bisa muncul di permukaan kulit, lapisan organ pernapasan, dan organ pencernaan.

B. Stadium Kanker Lidah

Stadium kanker lidah merupakan metode standar bagi para tenaga medis untuk menentukan seberapa parah tingkat penyebaran kanker berdasarkan ciri-ciri kanker lidah yang terlihat. Penentuan stadium kanker lidah yang seringkali digunakan ialah sistem TNM Amerika.

* Stadium 1

Anda dinyatakan mengidap kanker lidah stadium 1, jika hasil pemeriksaan menunjukkan laporan berupa; ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dari dimensi terbesarnya. Serangan kanker belum menyerang kelenjar getah bening. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

* Stadium 2

Pada kanker lidah stadium 2, hasil pemeriksaan menunjukkan ukuran tumor lebih dari 2 cm, tetapi kurang dari atau sama dengan 4 cm dari dimensi terbesarnya. Serangan kanker belum menyerang kelenjar getah bening. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

* Stadium 3

Pada kanker lidah stadium 3 terdapat 4 kemungkinan hasil pemeriksaan. 

- Pertama, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor telah berukuran lebih dari 4 sentimeter atau telah tumbuh ke bagian sisi lidah epiglotis. Serangan kanker belum menyerang kelenjar getah bening. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Kedua, hasil pemeriksaan menunjukkan laporan berupa; ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dari dimensi terbesarnya. Serangan kanker menyerang satu kelenjar getah bening, disamping tumor (primer) yang sama dengan ukuran 3 cm atau kurang dari dimensi terbesarnya. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Ketiga, hasil pemeriksaan menunjukkan ukuran tumor lebih dari 2 cm, tetapi kurang dari atau sama dengan 4 cm dari dimensi terbesarnya. Serangan kanker menyerang satu kelenjar getah bening, disamping tumor (primer) yang sama dengan ukuran 3 cm atau kurang dari dimensi terbesarnya. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Keempat, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor telah berukuran lebih dari 4 sentimeter atau telah tumbuh ke bagian sisi lidah epiglotis. Serangan kanker menyerang satu kelenjar getah bening, disamping tumor (primer) yang sama dengan ukuran 3 cm atau kurang dari dimensi terbesarnya. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

* Stadium 4


Kategori kanker lidah stadium 4 bisa jadi sangat rumit untuk diidentifikasi, karena beragam kemungkinan dapat terjadi. Secara umum kategori kanker lidah stadium 4 di bagi menjadi 3 bagian, yaitu :

a. Stadium 4 A ada 6 kemungkinan yang dapat terjadi.

- Pertama, tumor telah tumbuh di laring, di luar otot lidah, langit-langit mulut, tulang rahang bawah atau otot pterygoid medial. Serangan kanker belum menyerang kelenjar getah bening. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Kedua, tumor telah tumbuh di laring, di luar otot lidah, langit-langit mulut, tulang rahang bawah atau otot pterygoid medial. Serangan kanker menyerang satu kelenjar getah bening, disamping tumor (primer) yang sama dengan ukuran 3 cm atau kurang dari dimensi terbesarnya. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Ketiga, hasil pemeriksaan menunjukkan laporan berupa; ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dari dimensi terbesarnya. Kanker telah menyebar menuju kelenjar getah bening berukuran 3-6 cm atau kurang (dapat berada di satu sisi atau kedua sisi, tunggal ataupun jamak). Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Keempat, hasil pemeriksaan menunjukkan ukuran tumor lebih dari 2 cm, tetapi kurang dari atau sama dengan 4 cm dari dimensi terbesarnya. Kanker telah menyebar menuju kelenjar getah bening berukuran 3-6 cm atau kurang (dapat berada di satu sisi atau kedua sisi, tunggal ataupun jamak). Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Kelima, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor telah berukuran lebih dari 4 sentimeter atau telah tumbuh ke bagian sisi lidah epiglotis. Kanker telah menyebar menuju kelenjar getah bening berukuran 3-6 cm atau kurang (dapat berada di satu sisi atau kedua sisi, tunggal ataupun jamak). Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Keenam, tumor telah tumbuh di laring, di luar otot lidah, langit-langit mulut, tulang rahang bawah atau otot pterygoid medial. Kanker telah menyebar menuju kelenjar getah bening berukuran 3-6 cm atau kurang (dapat berada di satu sisi atau kedua sisi, tunggal ataupun jamak). Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

b. Stadium 4 B ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi.

- Pertama, tumor telah menyerang otot lateral pterygoid, lempeng pterygoid, sampai ke sisi nasofaring, ke bagian dasar tengkorak atau seluruhnya di sekitar arteri karotid. Kanker bisa jadi belum menyerang kelenjar getah bening ataupun telah menyerang kelenjar getah bening dengan ukuran yang beragam pada sisi manapun. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

- Kedua, ukuran tumor bisa beragam dan berada di beberapa tempat. Ada yang menyebar menuju satu kelenjar getah bening atau lebih, dan ukurannya lebih besar dari 6 sentimeter. Juga, penyebaran kanker belum menjalar keluar bagian kepala dan leher.

c. Stadium 4 C

Stadium 4C merupakan stadium tertinggi kanker lidah dengan kata lain stadium terparah yang bisa jadi Anda alami. Ukuran tumor bisa beragam dan berada di beberapa tempat. Kanker bisa jadi belum menyerang kelenjar getah bening ataupun telah menyerang kelenjar getah bening dengan ukuran yang beragam pada sisi manapun. Ada bukti penyebaran di luar kepala maupun leher (yakni; paru-paru, tulang, otak, dan lain-lain).

C. Gejala Kanker Lidah

Gejala kanker lidah sangat mirip dengan gejala pada kanker mulut lainnya. Hal ini sering disalahartikan sebagai sariawan, sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh, atau sakit terus-menerus dalam mulut :

- Sakit atau sulit saat menelan
- Terasa nyeri pada mulut yang infeksi, dan tidak sembuh-sembuh.
- Mengalami penurunan berat badan secara drastis
- Mengalami perdarahan di mulut
- Terdapat bercak merah atau putih di lidah
- Merasa nyeri pada bagian atau benjolan di lidah
- Ada gumpalan di leher
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

D. Penyebab Kanker Lidah

Ahli kesehatan tidak mengetahui penyebab pasti kanker lidah. Namun, beberapa orang dengan kondisi dan kebiasaan tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit kanker lidah, seperti :

- Terbiasa merokok
- Sering minum minuman beralkohol
- Kurang makan sayur dan buah, cenderung lebih suka makanan berpengawet
- Kesehatan mulut dan gigi yang buruk
- Pernah terkena kanker sebelumnya
- Memiliki ayah, ibu, atau anggota keluarga lainnya yang terkena kanker.

E. Faktor resiko yang bisa terkena Kanker Lidah

Siapa pun bisa mendapatkan kanker mulut, namun beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan penyakit ini. Seperti banyak kanker, risiko terkena kanker mulut meningkat seiring bertambahnya usia. Pria dua kali lebih mungkin mengembangkan kanker mulut daripada wanita, dengan kebanyakan orang berusia di atas 55 tahun. Berikut ini faktor risiko yang menyebabkan kanker lidah, seperti dilansir Cancer Center :

a. Umum

- Jenis Kelamin : Kanker mulut dan kanker oropharyngeal dua kali lebih sering terjadi pada pria seperti pada wanita. Perbedaan ini mungkin terkait dengan penggunaan alkohol dan rokok, faktor risiko kanker mulut utama yang terlihat lebih sering pada pria daripada wanita.

- Usia : Usia rata-rata saat diagnosis untuk kanker mulut adalah 62 tahun, dan dua pertiga orang dengan penyakit ini berusia di atas 55 tahun.

- Sinar ultraviolet : Kanker bibir lebih umum di antara orang-orang yang bekerja di luar ruangan atau orang lain dengan paparan sinar matahari yang berkepanjangan. Nutrisi yang buruk: Studi telah menemukan hubungan antara diet rendah buah dan sayuran dan peningkatan orofaring dan risiko kanker mulut.

b. Genetik

- Sindrom genetik: Beberapa mutasi genetik yang diwariskan, menyebabkan sindrom yang berbeda dalam tubuh, membawa risiko tinggi kanker mulut dan orofaring. Ini termasuk :

- Fanconi anemia: Kondisi darah ini disebabkan oleh kelainan bawaan pada beberapa gen. Masalah dapat dimulai pada usia dini dan sering menyebabkan leukemia atau anemia aplastik. Risiko kanker mulut di antara orang-orang dengan anemia Fanconi adalah hingga 500 kali lebih tinggi daripada di antara populasi umum.

- Dyskeratosis congenita : Sindrom yang terkait secara genetik ini juga dapat menyebabkan anemia aplastik, dan membawa risiko kanker mulut dan kerongkongan yang sangat tinggi yang terjadi pada usia dini.

c. Gaya hidup

- Penggunaan tembakau : Sekitar 80% orang dengan rongga mulut dan kanker oropharyngeal menggunakan tembakau dalam bentuk rokok, tembakau kunyah atau tembakau. Risiko terkena kanker mulut tergantung pada durasi dan frekuensi penggunaan tembakau. Merokok dapat menyebabkan kanker di mulut atau tenggorokan, dan produk tembakau oral dikaitkan dengan kanker di pipi, gusi, dan permukaan bagian dalam bibir.

- Alkohol : Sekitar 70% orang yang didiagnosis menderita kanker mulut adalah peminum berat. Risiko ini lebih tinggi untuk orang yang menggunakan alkohol dan tembakau. Bagi orang yang merokok dan minum banyak, risiko kanker mulut secara signifikan lebih dari risiko bagi orang yang tidak merokok atau minum.

- Betel quid : Banyak orang di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan bagian lain dari dunia mengunyah daun sirih dan pinang. Mengunyah gutka, kombinasi sirih dan tembakau, juga umum. Kedua zat ini terkait dengan peningkatan risiko kanker mulut.

d. Kondisi lain

- Human papillomavirus (HPV) infection : Virus papilloma manusia, atau HPV, termasuk sekitar 100 virus serupa. Banyak HPV menyebabkan kutil, tetapi beberapa di antaranya terlibat dalam kanker. Yang paling penting, HPV terkait dengan perkembangan kanker serviks. HPV juga merupakan faktor risiko untuk kanker mulut dan orofaringeal. Sekitar 25 persen pasien dengan kanker ini terinfeksi dengan HPV yang sama seperti yang terlihat dengan kanker serviks. 

Secara khusus, ada hubungan kuat antara HPV-16 dan kanker orofaringeal. HPV tampaknya menjadi faktor risiko yang lebih serius untuk kanker orofaring daripada kanker rongga mulut. Orang dengan kanker mulut yang terkait dengan HPV cenderung bukan perokok atau peminum, dan biasanya memiliki prognosis yang baik. Biasanya, infeksi HPV di mulut dan tenggorokan tidak menghasilkan gejala apa pun, dan hanya sebagian kecil dari infeksi ini berkembang menjadi kanker. Baca tentang peningkatan terbaru pada kanker terkait HPV.

- Penekanan sistem kekebalan : Menggunakan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti yang digunakan untuk mencegah penolakan organ transplantasi atau untuk mengobati penyakit kekebalan tertentu, dapat meningkatkan risiko kanker mulut.

- Lichen planus : Orang-orang dengan kasus parah penyakit ini, yang biasanya menyebabkan ruam gatal tetapi kadang-kadang muncul dengan garis putih atau bintik-bintik di mulut dan tenggorokan, mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker mulut. Lichen planus biasanya memengaruhi orang setengah baya.

- Penyakit Graft-versus-host (GVHD) : Kondisi ini dapat terjadi setelah transplantasi sel induk, di mana sumsum tulang diganti setelah terjadinya kanker atau pengobatan. Sel punca baru mungkin memiliki respons imun terhadap sel pasien sendiri, dan jaringan di dalam tubuh dapat dihancurkan sebagai hasilnya. GVHD meningkatkan kemungkinan kanker mulut, yang dapat berkembang segera setelah 2 tahun kemudian.

Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran telah dikemukakan tentang beberapa produk yang meningkatkan risiko kanker mulut. Kekhawatiran ini kontroversial dan belum terbukti dalam studi ilmiah. Beberapa produk percaya untuk meningkatkan faktor risiko kanker termasuk : 

- Obat kumur : Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara obat kumur yang tinggi kandungan alkohol dan risiko kanker mulut dan orofaring. Namun, penelitian lain telah menimbulkan keraguan tentang kekhawatiran ini. Seringnya penggunaan obat kumur oleh orang yang merokok dan minum — dua faktor risiko kanker mulut yang dikonfirmasi — menyulitkan untuk menjalin hubungan yang jelas antara obat kumur dan kanker mulut.

- Iritasi akibat gigi palsu : Gigi palsu yang tidak pas yang menyebabkan iritasi jangka panjang pada lapisan mulut juga menjadi perhatian pada risiko kanker mulut. Tautan ini belum dikonfirmasi dalam beberapa penelitian. Namun, gigi palsu lepas dapat menangkap substansi yang diketahui menyebabkan kanker mulut, seperti alkohol dan tembakau. Individu yang memakai gigi palsu harus yakin untuk diperiksa oleh dokter gigi secara teratur, keluarkan pada malam hari, dan bersihkan dan bilas secara menyeluruh setiap hari.

F. Cara diagnosis Kanker Lidah

Untuk menentukan diagnosis kanker lidah, dokter akan melakukan wawancara medis atau anamnesis untuk mengetahui gejala yang dirasakan penderitanya. Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan fisik kepala dan leher –seperti pemeriksaan kelenjar getah bening, dan pemeriksaan laringoskopi. 

Pemeriksaan biopsi dapat dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan untuk memeriksa sel dengan bantuan mikroskop. Jika hasil biopsi menemukan adanya tanda kanker lidah, maka pemeriksaan lanjutan dengan metode pencitraan seperti sinar X polos, CT-scan, MRI, atau PET scan bisa dilakukan untuk memastikannya.

G. Metode pengobatan Kanker Lidah

- Operasi
Pengobatan bedah karsinoma lidah. Para ahli mengatakan bahwa kasus T1 dapat digunakan untuk lebih dari 1 cm jauh dari luka luar reseksi ganjalan tumor, tahap T2-T4 setengah reseksi lidah atau kasus glossectomy.

- Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan untuk kanker lidah lanjut pada pasien yang pra operasi setelah terapi adjuvant.

- Kemoterapi
Kemoterapi dapat digunakan sebagai terapi adjuvant pada pasien dengan kanker lidah lanjut sebelum dan setelah operasi, di samping kemoterapi untuk pasien penderita yang telah metastasis jauh.

H. Cara mencegah Kanker Lidah

1. Hindari merokok dan menggunakan tembakau

Semakin lama Anda menggunakan tembakau atau rokok jenis apapun, termasuk rokok elektrik, Anda berisiko mengalami kanker oral atau bahkan kanker lidah. Merokok dapat mengakibatkan adanya  bisul berwarna putih abu-abu yang disebut leukoplakia di mulut. Bisul ini dapat menjadi kanker. Tembakau mengandung bahan kimia yang diketahui merusak sel di tubuh yang melindungi dari adanya kanker.

2. Mengurangi minum alkohol

Seperti halnya merokok, semakin sering dan banyak alkohol yang Anda minum semakin menurun pertahanan tubuh Anda terhadap kanker. Menurut National Institutes of Health, orang yang minum 3,5 gelas minuman beralkohol per hari berisiko 2-43 kali lipat terkena kanker oral.

3. Periksa kesehatan gigi dan mulut secara teratur.

Berkunjung ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali penting untuk melihat adanya risiko pertumbuhan kanker. Dokter akan mendiagnosis apapun adanya masalah kesehatan mulut dan akan membuat rencana pengobatan terhadap pasien. Selain mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali, pastikan untuk menyikat dan menggunakan benang flossing setelah makan untuk menjaga kebersihan gigi.

4. Vaksin HPV
Human papilloma virus (HPV), khususnya jenis HPV 16, adalah jenis virus yang berisiko menyebabkan kanker orofaringeal, terutama yang ada di bagian belakang mulut. Cara terbaik untuk mencegah HPV adalah dengan vaksin HPV. Vaksin HPV ini sudah bisa diberikan untuk anak berusia 11 hingga 26 tahun. 

Read more...