Penyakit kelenjar getah bening adalah penyakit kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. Sama halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada bebagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah ataupun organ lain, penyakit ini dikenal juga dengan limfoma Penyakit kelanjar getah bening atau limfoma adalah sekelompok penyakit keganasan yang berkaitan dan mengenai sistem limfatik.
Kanker getah bening adalah jenis kanker ganas yang menyerang sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan satu bagian penting dari sistem pertahanan tubuh yang memiliki tugas penting dalam membentuk barisan pertahanan guna melawan keberadaan infeksi maupun kanker. Ada banyak kelenjar getah bening di dalam tubuh dan bahkan jumlahnya sekitar ratusan kelenjar. Meskipun jumlahnya sangat banyak, hanya ada beberapa kelenjar yang ada di bawah permukaan kulit dan bisa kita raba dan ukurannya berbeda-beda.
Untuk bentuknya sendiri tidak terlalu besar, kira-kira ukurannya sekitar 1 cm dengan tidak disertai rasa nyeri dan mudah digerakan. Berikut letak kelenjar getah bening yang bisa diraba :
Kanker getah bening adalah jenis kanker ganas yang menyerang sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan satu bagian penting dari sistem pertahanan tubuh yang memiliki tugas penting dalam membentuk barisan pertahanan guna melawan keberadaan infeksi maupun kanker. Ada banyak kelenjar getah bening di dalam tubuh dan bahkan jumlahnya sekitar ratusan kelenjar. Meskipun jumlahnya sangat banyak, hanya ada beberapa kelenjar yang ada di bawah permukaan kulit dan bisa kita raba dan ukurannya berbeda-beda.
Untuk bentuknya sendiri tidak terlalu besar, kira-kira ukurannya sekitar 1 cm dengan tidak disertai rasa nyeri dan mudah digerakan. Berikut letak kelenjar getah bening yang bisa diraba :
- Belakang daun telinga
- Salah satu sisi leher
- Bagian bawah rahang
- Ketiak
- Pangkal paha
Pembengkakan kelenjar limfa atau getah bening ini merupakan kondisi yang umum terjadi. Bahkan bisa terjadi pada usia berapa pun. Namun, wanita memang memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan pria. Biasanya kelenjar yang mengalami pembengkakan akan mengecil dengan sendirinya setelah infeksi atau penyakit yang menyerang tubuh terobati. Penyembuhan biasanya akan memakan waktu sekitar 1 minggu dan bahkan lebih.
Meskipun kelenjar ini sering mengalami pembengkakan seiring adanya infeksi atau penyakit yang menyerang tubuh. Namun bukan berarti jika terjadinya pembengkakan tersebut tidak membahayakan. Dalam beberapa kasus yang telah ditemui, terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening menandakan adanya penyakit kanker kelenjar limfoma hodgkin dan kanker kelenjar limfoma non-hodgkin.
Meskipun kelenjar ini sering mengalami pembengkakan seiring adanya infeksi atau penyakit yang menyerang tubuh. Namun bukan berarti jika terjadinya pembengkakan tersebut tidak membahayakan. Dalam beberapa kasus yang telah ditemui, terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening menandakan adanya penyakit kanker kelenjar limfoma hodgkin dan kanker kelenjar limfoma non-hodgkin.
Sama seperti beragam jenis penyakit kanker lainnya, kemungkinan sembuh dari kanker getah bening bergantung pada tahap atau stadium kanker yang dialami oleh pasien. Semakin cepat Anda mengetahui dan menjalani pengobatan, maka akan semakin mudah proses penyembuhannya.
A. Jenis Kanker Getah Bening
Ada dua jenis limfoma maligna, yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin. Penyakit kanker kelenjar getah bening ini dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
- Limfoma Non-Hodgkin
Non-Hodgkin limfoma (NHL) dimulai ketika jenis sel darah putih, yang disebut sel T sel atau B, menjadi tidak normal. Sel membelah terus secara tak terkendali, sehingga jumlahnya melebihi normal. Sel-sel yang abnormal dapat menyebar ke hampir setiap bagian lain dari tubuh.
- Limfoma Hodgkin
Pada kanker kelenjar getah bening tipe Limfoma Hodgkin, sel darah putih limfosit memiliki ukuran abnormal, bahkan ada yang berukuran besar yang disebut sel Reed-Sternberg. Limfoma Hodgkin biasanya dapat disembuhkan.
Mengenal stadium penyakit kelenjar getah bening akan membantu Anda mendapatkan pengobatan dan perawatanyang lebih baik dan tepat, yaitu :
* Stadium 1
Ketika masih stadium 1, penyakit limfoma baru ditemukan di satu organ limfoid atau kelenjar getah bening. Selanjutnya, kanker getah bening juga baru ditemukan di satu bagian luar organ kelenjar getah bening.
* Stadium 2
Pada penyakit kelenjar getah bening stadium 2, sel kanker biasanya sudah menyerang dua atau lebih kelenjar getah bening. Bagian yang diserang antara bagian atas atau bawah diafragma. Sel kanker juga akan ada di kelenjar getah bening yang ada di satu organ terdekat, sehingga dapat memengaruhi kelenjar getah bening lain sekitar diafragma.
* Stadium 3
Memasuki stadium 3, kanker kelenjar getah bening sudah menyerang organ lain yang ada di sekitarnya, seperti limpa. Kondisi ini membuat kanker menyebar mulai dari lokasi kemunculan pertama ke semua kelenjar di sekitar diafragma.
* Stadium 4
Kanker kelenjar getah bening stadium 4 sudah menyebar ke organ lain yang tidak termasuk kelenjar getah bening. Beberapa organ tersebut terdiri dari limpa, hati, paru-paru, tulang, tulang sumsum dan kulit.
C. Gejala Kanker Getah Bening
Berikut gejala adanya kanker kelenjar getah bening sehingga dapat terhindari dari kondisi terburuk, yaitu :
a. Berat badan turun secara drastis
Limdoma yang terindikasi terkena kanker nyatanya dapat memicu turunnya beran badan secara drastis, tanpa penyebab yang diketahui. Kondisi ini biasanya disebabkan karena tubuh membakar lebih banyak energi untuk mencoba melawan sel-sel kanker yang ada pada tubuh. Akibatnya, berat badan akan berkurang 5 hingga 10 persen setiap bulannya.
b. Demam disertai mengigil dan keringat
Salah satu gejala yang sangat umum ditemui adalah demam. Sebab, demam merupakan pertanda jika imunitas seseorang sedang lemah sehingga infeksi sangat mudah menyerang. Dalam gejala kanker kelenjar getah bening, demam biasanya terjadi disertai tubuh yang kedinginan dan menggigil, serta keluarnya keringat yang sangat banyak saat malam hari.
c. Cepat lelah
Penderita kanker kelenjar getah bening akan sangat mudah mengalami kelelahan. Sebab, kelelahan merupakan tanda jika tubuh sedang tidak dalam keadaan sehat. Jadi, jika kamu merasa lelah terus menerus tanpa alasan yang jelas sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
d. Muncul ruam dan gatal
Kanker kelenjar getah bening yang hidup terlalu lama ternyata dapat menyebabkan kulit gatal hingga muncul ruam. Selain itu, ruam dan gatal tersebut akan menimbulkan benjolan pada kulit. Kondisi ini umunya terjadi pada kanker jenis limfoma hodging.
e. Nyeri di bagian dada atau punggung bawah
Kelenjar getah bening merupakan organ tubuh yang terletak pada timus, yaitu organ kecil yang berada di antara paru-paru dan tulang dada. Oleh karena itu, adanya kanker kelenjar getah bening akan memengaruhi timus dan menyebabkan nyeri dada. Kanker kelenjar getah bening juga dapat menyerang limfa di sekitar punggung bawah, sehingga menimbulkan pembengkakan pada saraf sumsum tulang belakang.
f. Nyeri perut
Perut yang terasa nyeri atau kurang nyaman bisa juga menjadi gejala lain adanya kanker kelenjar getah bening. Biasanya nyeri perut ini akan terjadi secara konstan dan sulit dihilangkan. Saat kondisi ini menyerang sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Saat kanker mulai memasuki stadium awal, sel kanker yang berada di sekitar kelenjar getah bening akan menimbulkan bengkak atau benjolan. Biasanya, benjolan tersebut muncul di daerah leher, ketiak, dan pangkal paha. Belum ada obat yang dinyatakan efektif mengobati kanker kelenjar getah bening. Oleh karena itu, sebaiknya mulai menjaga kesehatan dengan hidup sehat serta kenali gejala yang terjadi saat kanker ini menyerang. Dengan begitu, kamu bisa menghindari sel kanker tumbuh lebih parah.
D. Penyebab Kanker Getah Bening
Kanker kelenjar getah bening bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur. Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.
a. Radang tenggorokan
Perlu Anda ketahui juga bahwa radang tenggorokan dapat menyebabkan peradangan dan bahkan pembengkakan kelenjar limpa di sekitar leher. Penyakit yang satu ini bisa dikatakan sebagai penyakit umum karena bisa dialami oleh siapa saja. Penyebab radang tenggorokan pun beragam, mulai dari alergi, infeksi bakteri, infeksi virus, amandel bengkak, atau bahkan ada cedera tertentu di tenggorokan.
b. Infeksi gigi dan gusi
Penyebab lain kelenjar getah bening bengkak adalah adanya infeksi gigi dan gusi. Biasanya infeksi ini disebabkan oleh adanya penumpukan nanah yang disebabkan oleh bakteri. Ketika salah satunya terinfeksi, maka kelenjar getah bening akan bengkak.
c. Inveksi virus dan bakteri
Seperti yang kita tahu, sangat banyak jenis virus dan bakteri yang dapat menyerang tubuh. Banyak kasus membuktikan bahwa infeksi virus dan bakteri ini bisa menyebabkan penyakit kelenjar getah bening. Ketika pembengkakan terjadi, maka sudah dapat terlihat di mana lokasi tubuh yang terinfeksi.
d. Infeksi telinga
Pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat disebabkan oleh infeksi telinga. Umumnya, ini terjadi karena alergi atau infeksi saluran pernafasan bagian atas. Jika bengkak terjadi di sekitar kepala dan leher, maka bisa saja kelenjar getah bening memang bengkak akibat infeksi telinga.
e. Kanker lain
Ketika kelenjar getah bening bengkak, jangan pernah disepelekan. Kelenjar getah bening yang bengkak bisa jadi awal pertanda kanker limfoma. Tak perlu panik karena kanker kelenjar getah bening masih bisa diatasi jika masih ada di stadium awal. Oleh karena itu, jangan pernah sepelekan apapun gejala penyakit yang ada di tubuh Anda.
E. Faktor resiko yang bisa terkena Kanker Getah Bening
Faktor risiko untuk pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat memicu terjadinya kanker getah bening,di antaranya yaitu :
- Berusia di atas 65 tahun.
- Punya penyakit HIV/AIDS.
- Kecanduan alkohol.
- Mengidap diabetes.
- Gonta-ganti pasangan seksual.
- Punya penyakit autoimun.
F. Cara diagnosis Kanker Getah Bening
Berikut cara diagnosis penyakit kanker getah bening yang biasa dilakukan :
- Pengecekan riwayat kanker di keluarga (keturunan), bila ada keluarga yang pernah terkena kanker getah bening/kankermaka kemungkinan besar Anda dapat terkena juga.
- Pemeriksaan fisik di sekitar leher dan ketiak
- Biopsi, yaitu mengambil sebagian sampel sel kelenjar getah bening untuk diperiksa di labroratorium
- Melakukan X-ray, CT scan, MRI scan, dan PET scan.
- Tes darah dan urin
- Pungsi lumbal, yaitu mengambil sampel cairan saraf untuk memeriksa susum tulang belakang (khusus limfoma non-hodgkin)
G. Metode pengobatan Kanker Getah Bening
Pengobatan kanker getah bening tergantung dari organisme penyebabnya. Jika terjadi karena infeksi bakteri, biasanya diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui pembuluh darah). Kelenjar getah bening yang terkena bisa dikompres untuk membantu mengurangi rasa sakit hangat. Biasanya jika infeksi telah diobati, kelenjar akan mengecil secara perlahan dan rasa sakit akan hilang. Kadang-kadang kelenjar yang membesar tetap keras dan tidak lagi terasa lunak pada perabaan. Ini pilihan pengobatan kanker kelenjar getah bening :
a. Pemberian antibiotik
Pemberian obat-obatan berupa antibiotik adalah cara umum untuk mengatasi pembengkakan dan infeksi bakteri di dalam tubuh. Apabila kelenjar getah bening yang bengkak disebabkan oleh virus, maka biasanya pasien akan diberikan obat-obatan untuk meringankan gejala.
b. Perawatan kanker
Perlu dipahami dulu bahwa perawatan yang dilakukan akan berbeda-beda. Meskipun demikian, tahap perawatan baru benar-benar bisa dilakukan ketika kelenjar getah bening memang bengkak dan disebabkan oleh kanker. Perawatannya bisa terdiri dari terapi radiasi, operasi, atau kepoterapi.
c. Pengobatan di rumah
Melakukan pengobatan kanker getah bening sendiri di rumah. Pengobatan sendiri seperti ini memang tidak akan 100% menghilangkan, namun bisa membantu meredakan.
Berikut beberapa alternatifnya :
- Konsumsi obat pereda rasa nyeri
- Kompres dengan air hangat
- Kumur dengan air garam
- Istirahat yang cukup
Ada sejumlah hal yang bisa Anda upayakan untuk mengurangi risiko kanker ini, misalnya dengan meminimalkan risiko untuk terkena jenis infeksi tertentu dan menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
- Cegah Infeksi HIV
Infeksi HIV, virus penyebab AIDS, merupakan salah satu faktor risiko dari kanker getah bening ini. Sehingga salah satu cara untuk meminimalkan risikonya adalah dengan berusaha menghindari infeksi HIV, misalnya dengan tidak menggunakan obat-obatan suntik atau tidak melakukan hubungan seks di luar nikah dan setia pada satu pasangan saja.
- Cegah Infeksi HTLV-1
Mencegah penyebaran virus limfotropik sel-T pada manusia atau human T-cell lymphotropic virus (HTLV-1) dapat berdampak besar pada pencegahan kanker getah bening Non-Hodgkin di tempat-tempat dimana virus ini menjadi masalah, misalnya di Jepang serta wilayah Karibia.
- Cegah Infeksi Helicobacter pylori
Infeksi Helicobacter pylori telah dikaitkan dengan beberapa kasus limfoma (kanker getah bening) di lambung. Mengatasi infeksi bakteri ini dengan obat antibiotik dan antasida mungkin bisa membantu mengurangi risiko kanker getah bening.
- Jaga Berat Badan & Pola Makan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang kegemukan, atau bahkan obesitas, memiliki risiko lebih besar untuk terkena limfoma non-Hodgkin. Sedangkan penelitian lainnya mendapati bahwa mengonsumsi banyak lemak dan daging mungkin bisa meningkatkan risiko Anda. Jadi jagalah berat badan Anda dan upayakan pola makan sehat agar membantu pencegahan kanker getah bening.
- Cegah Infeksi Virus Epstein-Barr
Faktor risiko lain dari limfoma Hodgkin adalah infeksi virus Epstein-Barr. Virus ini adalah penyebab dari penyakit infectious mononucleosis atau demam kelenjar. Anda bisa berupaya mencegah infeksi virus ini dengan tidak berciuman atau berbagi makanan/minuman dengan orang yang menderita penyakit ini—karena virus ini bisa menyebar melalui air liur.
- Rutin olah raga
Usahakan luangkan waktu Anda untuk berolah raga karena dengan olah raga dapat memperkuat sistem kekebalan dan daya tahan tubuh kita.
0 comments:
Post a Comment