Banner 468 x 60px

 

Monday, July 8, 2019

Penyakit kanker darah

0 comments
* Penyakit Kanker Darah *



Kanker berawal ketika sel-sel di dalam tubuh mulai tumbuh tidak terkendali. Sel-sel di hampir semua bagian tubuh lainnya bisa menjadi kanker, dan dapat menyebar ke area tubuh lainnya. Kanker darah jenis ini mencegah produksi antibodi normal, yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lemah dan rentan terhadap infeksi. Kanker hematologi, juga dikenal sebagai kanker darah adalah kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. 

Sebagian besar kanker darah dimulai dari sumsum tulang di mana darah diproduksi. Sel-sel kanker mencegah sel-sel darah normal untuk menjalankan fungsi mereka. Kanker darah adalah salah satu jenis kanker yang dapat dialami oleh pasien pada usia berapa pun. Anda dapat mencegah penyakit ini dengan menghindari faktor risiko penyebab kanker darah. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

A. Jenis Kanker Darah Darah

Ada 3 jenis kanker darah paling umum, yaitu :

1. Leukemia
Leukemia adalah kanker sel darah putih, yang menghentikan sel darah putih dalam melawan infeksi. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah. Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok kebutuhan tubuh. Berdasarkan seberapa cepat perkembangannya serta jenis sel darah putih yang diserang, leukemia ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Leukemia akut
- Leukemia kronis
Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati.

2. Limfoma
Kanker darah limfoma berkembang pada limfosit – tipe sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi. Kanker jenis ini juga memengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh. Limfosit yang tidak normal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini akan mengurangi daya tahan tubuh penderitnya terhadap faktor berbahaya dari luar. Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma
adalah :

- Limfoma hodgkin, yang melibatkan tipe limfosit sel B yang tidak normal disebut sel Red-Sternberg. Jenis ini termasuk limfoma yang lebih jarang terjadi
- Limfoma non-Hodgkin, yang bisa terjadi pada sel B atau sel T.

3. Myeloma
Myeloma adalah jenis kanker yang terbentuk oleh sel plasma ganas. Sel plasma menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin) yang membantu tubuh menyerang dan membunuh kuman. Sel plasma normal ditemukan di dalam sumsum tulang dan merupakan bagian sistem imun yang penting. Sumsum tulang adalah jaringan lunak di dalam beberapa rongga tulang. Selain sel plasma, sumsum tulang juga memiliki sel-sel yang membangun jenis sel darah lainnya. Kanker berawal ketika sel-sel di dalam tubuh mulai tumbuh tidak terkendali. Sel-sel di hampir semua bagian tubuh lainnya bisa menjadi kanker, dan dapat menyebar ke area tubuh lainnya. Kanker darah jenis ini mencegah produksi antibodi normal, yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lemah dan rentan terhadap infeksi.


B. Stadium Kanker Darah

Penentuan level kanker darah membuat setiap anggota tim yang merawat Anda tahu sehubungan dengan jenis, lokasi, dan penyebaran kanker yang tepat. Fase kanker darah pada umumnya memang konsisten dalam memengaruhi organ dan jaringan lain, berikut stadium kanker darah :


* Stadium 0
Tidak ditemukan adanya kanker, hanya saja keberadaan sel-sel abnormal yang ada berpotensi menjadi kanker. Ini juga disebut karsinoma in-situ.

* Stadium 1
Ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening, peningkatan jumlah limfosit, keberadaan sel kanker belum menyebar atau memengaruhi organ fisik lainnya.

* Stadium 2
Ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening, limpa dan hati (tidak selalu terjadi secara bersamaan) disertai dengan peningkatan jumlah limfosit.

*Stadium 3
Ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening, limpa dan hati (dapat terjadi pada lebih dari satu organ) disertai dengan anemia.

* Stadium 4
Ditandai dengan adanya penyebaran sel kanker menuju organ lainnya (salah satunya paru-paru), anemia akut, dan penurunan trombosit dengan sangat cepat.

C. Gejala Kanker Darah

Pada tahap awal, leukemia cenderung tidak menunjukkan tanda dan gejala yang jelas. Namun, berikut adalah tanda dan gejala umum leukemia yang patut diwaspadai :

- Kehilangan nafsu makan dan berat badan.
- Gejala yang terkait anemia, seperti kelelahan, pucat, dan keluhan sakit umum.
- Rasa tidak nyaman di bawah tulang rusuk kiri bawah (akibat pembengkakan limfa).
- Rentan mengalami memar atau berdarah, termasuk pendarahan di gusi, hidung, urine, ataupun tinja.
- Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya terjadi di tenggorokan, ketikan, atau selangkangan.
- Rentan mengalami infeksi, termasuk radang tenggorokan atau pneumonia bronkial. Kondisi ini umumnya juga disertai sakit kepala, demam ringan, sariawan, dan ruam pada kulit.
- Gangguan pada penglihatan akibat perdarahan retina, telinga berdenging (tinnitus), perubahan status mental, dan stroke.
- Gejala lainnya: demam, batuk, nyeri tulang dan sendi, sakit kepala, mual, gangguan keseimbangan tubuh, dan masalah gusi.

D. Penyebab Kanker Darah

Penyebab kanker darah adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah. Normalnya, sel-sel darah di dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan teratur, pembelahan, dan kematian tapi sel-sel kanker darah tidak. Sel-sel penyebab kanker darah tidak mati secara otomatis. Selain itu, sel-sel kanker darah yang tidak normal dapat menyebar ke daerah lain, menekan sel darah normal dan menghambat fungsinya.

Secara umum para ilmuan masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab kanker darah. Namun, para ahli menduga bahwa perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker. Kanker ini juga memiliki kecenderungan genetik. Jadi, jika keluarga terdekat Anda seperti orangtua, saudara kandung, kakek, ataupun nenek memiliki riwayat penyakit ini, maka Anda pun berisiko memilikinya juga.

E. Faktor resiko yang bisa terkena Kanker Darah

Tergantung pada jenis kanker darah, faktor risiko juga bervariasi pada masing-masing jenis. Memahami faktor risiko dapat membantu Anda menemukan solusi terbaik untuk mencegah penyakit ini berkembang. Berikut faktor resiko kanker darah :

a. Faktor risiko kanker darah leukemia meliputi :

- Adanya penyakit keturunan gangguan pada imun tubuh.
- Memiliki seorang saudara kandung atau kembaran dengan leukemia.
- Riwayat paparan radiasi, kemoterapi, benzena dengan takaran yang tinggi.
- Riwayat pada sistem imun seperti transplantasi organ.

b. Faktor risiko kanker darah limfoma meliputi :

- Berusia 60-an atau lebih
- Berjenis kelamin laki-laki
- Sistem kekebalan tubuh lemah karena HIV/AIDS, transplantasi organ, atau karena Anda dilahirkan dengan gangguan sistem imun
- Memiliki penyakit sistem kekebalan tubuh seperti rheumatoid arthritis (rematik), sindrom Sjögren, lupus, atau penyakit Celiac
- Pernah terinfeksi dengan virus seperti Epstein-Barr, hepatitis C, human-cell T leukemia/limfoma (HTLV-1), atau virus herpes manusia (HHV8)
- Anda memiliki riwayat keluarga seperti orangtua, saudara kandung, atau kakek dan nenek yang mengidap limfoma
- Anda terkena benzena atau bahan kimia yang membunuh serangga dan gulma
- Memiliki riwayat penyakit limfoma Hodgkin atau limfoma non-Hodgkin di masa lalu
- Anda sedang menjalani pengobatan kemoterapi karena kanker tertentu
- Kelebihan berat badan atau obesitas

c. Faktor risiko kanker darah myeloma meliputi :

- Risiko terkena kanker jenis ini meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan orang yang terdiagnosis dengan kanker ini berusia setidaknya 65 tahun
- Pria memiliki peluang lebih tinggi terkena penyakit myeloma daripada wanita
- Memiliki riwayat penyakit autoimun, seperti diabetes, lupus, rheumatik arthritis, psoriasis, dan lain sebagainya
- Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena pengobatan kemoterapi atau terkena HIV/AIDS
- Terpapar radiasi tingkat tinggi (bom atom) atau tingkat rendah dalam waktu lama (karena pekerjaan khusus).
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini
- Sebuah penelitian oleh American Cancer Society telah menemukan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko berkembangnya myeloma

d. Faktor resiko lain :

- Mengalami penyakit sel plasma atau kanker lainnya
- Faktor keturunan atau genetika. Penderita down syndrome atau gangguan genetika lain yang langka meningkatkan risiko mengalami leukemia akut. Sedangkan leukemia limfatik kronis sering diturunkan dalam keluarga dan biasanya dialami pria. Selain itu, riwayat keluarga yang mengidap leukemia juga dapat memperbesar risiko mengalami penyakit yang sama.
- Pernah menjalani pengobatan kanker. Kemoterapi atau radioterapi tertentu diduga dapat memicu kanker darah.
- Pernah mengalami pajanan terhadap radiasi tingkat tinggi atau zat-zat kimia tertentu. Misalnya orang yang pernah terlibat dalam kecelakaan yang berhubungan dengan reaktor nuklir atau mengalami pajanan zat kimia seperti benzena.
- Merokok. Rokok tidak hanya akan meningkatkan risiko kanker darah (terutama leukemia mielogen akut), tapi juga berbagai penyakit lain.

F. Cara diagnosis Kanker Darah

Leukemia perlu didiagnosis melalui pengecekan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Tes ini dilakukan untuk menentukan tipe leukemia yang diidap oleh seorang anak. Diagnosis leukemia biasanya dilakukan dengan :

a. Pemeriksaan awal dokter 
Anda diminta menjawab beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan Anda seperti kapan pertama kali Anda merasakan perubahan, di mana Anda merasakan sakit, nafsu makan, berat badan, riwayat penyakit kanker di darah atau kanker lain, riwayat infeksi atau penyakit Anda yang pernah Anda miliki, atau riwayat kanker dalam keluarga Anda.

b. Biopsi kelenjar getah bening
Tes ini diperlukan dokter untuk mengambil semua atau sebagian dari kelenjar getah bening sehingga dapat memeriksa sel-sel kanker secara langsung atau menggunakan jarum untuk mengambil sejumlah kecil jaringan dari bagian yang terkena.

c. Tes darah. 
Pada pengecekan ini tujuannya untuk mencari kelainan dari jumlah sel darah putih dalam tubuh.
Tes darah untuk kanker yang paling umum adalah : 
- Hitung darah perifer lengkap / complete blood count (CBC)
- Pemeriksaan protein darah
- Tes penanda tumor
- Tes sirkulasi sel tumor

d. Tes sumsum tulang belakang. 
Pada pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan jarum tipis untuk mengambil sampel jaringan sumsum tulang belakang. Kemudian, sampel ini akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Tujuannya adalah untuk menentukan jenis kanker darah dan pengobatan yang tepat.
Setelah diagnosis leukemia, pengobatan akan dilakukan. Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan, diantaranya adalah pemberian antibiotik, transfusi darah, atau pengobatan lain untuk melawan infeksi penyakit.

G. Metode pengobatan Kanker Darah

Pengobatan untuk kanker darah tergantung pada jenis kanker, penyebaran kanker, usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan, serta resepon pasien terhadap pengobatan. Beberapa pengobatan kanker darah yang umum termasuk :

- Kemoterapi. 
Kemoterapi adalah penggunaan obat antikanker yang dirancang untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh. Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang terdiri dari pemberian beberapa obat bersama dalam satu set pengobatan ainnya. Selain itu, kemoterapi juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel punca.

- Terapi radiasi. 
Prosedur ini dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk mengurangi rasa nyeri atau tidak nyaman saat gejala kanker darah muncul. Prosedur ini dilakukan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker. Walaupun terapi radiasi paling sering digunakan sebagai obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.

-Terapi target. 
Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.

- Transplantasi stem cell. 
Transplantasi stem cell akan menanamkan stem cell pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Stem cell dapat dikumpulkan dari sumsum tulang, darah perifer, dan darah tali pusat.
Secara umum, pengobatan yang digunakan untuk kanker darah dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat kanker yang tepat untuk Anda. Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat kanker dengan kondisi Anda.

H. Cara mencegah Kanker Darah

Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mencegah kanker darah adalah :

- Berolahraga secara teratur
- Disiplin mengikuti gaya hidup sehat
- Hindari herbisida, pestisida, dan insektisida
- Hindari paparan radiasi
- Makan makanan sehat dan minum banyak air
- Minum obat secara teratur sesuai dengan yang diresepkan dokter

0 comments:

Post a Comment